Menu

Mode Gelap
Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

Pendidikan · 3 Okt 2023 22:27 WIB

Kekurangan Guru, 116 SD di Probolinggo Terapkan Multigrade Class


					MULTIGRADE CLASS: Siswa-siswi SDN Sariwani II sedang bermain di halaman sekolah. (foto: Hafiz Rozani) Perbesar

MULTIGRADE CLASS: Siswa-siswi SDN Sariwani II sedang bermain di halaman sekolah. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Minimnya guru dan siswa serta medan yang kurang bersahabat, membuat Pemerintah Kabupaten Probolinggo menerapkan sekolah multigrade class. Sejauh ini, total ada 116 Sekolah Dasar (SD) yang menggunakan metode kelas rangkap.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nur Jayadi menjelaskan, sekolah multigrade di Kabupaten Probolinggo mayoritas tersebar di kawasan pegunungan.

Sejumlah kecamatan yang menerapkan sekolah model kelas rangkap ini diantaranya wilayah Kecamatan Sukapura, Sumber, Kuripan, Tiris dan Krucil. Hingga awal Oktober 2023, ada 116 SD menerapkan metode ini.

“Hingga saat ini sudah ada total 116 sekolah dasar di Kabupaten Probolinggo yang menerapkan pembelajaran multigrade sebagai alternatif kurangnya tenaga pengajar, siswa hingga Medan yang sulit,” kata Dwijoko, Selasa (3/10/23).

Dwijoko menambahkan, selain menjadi alternatif pembelajaran, sekolah yang menerapkan multigrade ini menjadi wisata pendidikan di Kabupaten Probolinggo.

Contohnya SDN Ngadisari 2, di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, yang beberapa kali mendapat kunjungan dari wisatawan.

“Kedepan kita akan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, serta pelaku jasa wisata sehingga wisatawan yang datang ke Bromo juga bisa berwisata ke sekolah yang menerapkan pembelajaran multigrade, ini cukup unik dan bagus ini,” ujar dia.

Di lereng Gunung Bromo, pilot project sekolah multigrade class adalah SDN Sariwani II, di Desa Sariwani, dan SDN Sukapura III di Desa Sukapura, Kecamatan Sukapura.

“Dalam metode ini, zistem getok tular atau tutor sebaya itu langsung terjadi. Sehingga antara kelas rendah dan kelas di atasnya tidak ada persaingan, melainkan sama-sama belajar,” jelas guru kelas I dan II SDN Sariwani II, Sumardi.

Dijelaskan Sumardi, strategi kelas rangkap sangat efektif untuk tetap menjalankan pendidikan dasar. Bahkan di daerah dengan kondisi geografis yang sangat sulit sekalipun.

“Multigrade class ini membuat siswa makin bergairah dalam belajar karena adanya tutor sebaya itu tadi,” pungkas Sumardi. (*)

 

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 107 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tanpa Tunggu Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Jember Terima Siswa Sepanjang Tahun

1 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Demi Sekolah, Siswi SD di Lumajang Terjatuh Saat Digendong Ayahnya Seberangi Lahar Semeru

1 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

Sekolah Rakyat Segera Dimulai, Asrama dan Ruang Kelas Dikenalkan

11 Juli 2025 - 04:47 WIB

Jember Jadi Tuan Rumah Porseni Madrasah se-Jawa Timur, Diikuti Ribuan Pelajar

8 Juli 2025 - 16:54 WIB

Isi Libur dengan Ilmu, Anak-anak di Prigen Pilih Belajar Bahasa Inggris

28 Juni 2025 - 16:16 WIB

Trending di Pendidikan