Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Budaya · 13 Sep 2023 12:57 WIB

Gelar ‘Rabu Bungkasan’, Pesantren ini Doakan Wisata Bromo Lekas Pulih


					RABU BUNGKASAN: Pawai obor warnai tradisi Rabu Bungkasan di Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani) Perbesar

RABU BUNGKASAN: Pawai obor warnai tradisi Rabu Bungkasan di Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Untuk menolak bala dan penyakit, Pondok Pesantren Nurul Islam, di Jalan Merapi, Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, menggelar tradisi Rabu Bungkasan, Rabu (12/9/23) malam. Dengan tradisi ini, diharapkan bencana alam, khususnya kebakaran di Gunung Bromo segera selesai.

Tradisi Rabu Bungkasan tiap tahun digelar di akhir bulan Shafar. Tradisi yang diikuti oleh seluruh santri dan santriwati ponpes, serta wali santri ini diawali dengan pawai obor dengan rute mengelilingi sekitar ponpes.

Selama pawai obor peserta membaca Sholawat Burdah, serta doa-doa. Kemudian rute pawai obor ini berakhir dan kembali ke halaman ponpes.

Setibanya di Ponpes, peserta tradisi Rabu Bungkasan ini kembali membaca Sholawat Burdah. Tak hanya itu, doa yang dipimpin Pengasuh Ponpes Nurul Islam juga membacakan doa pada air yang dikumpulkan dari tujuh sumber mata air.

Pengasuh Ponpes Nurul Islam, Ustad Muklas mengatakan, Rabu Bungkasan ini adalah bulan dimana Allah SWT menurunkan bala musibah, dan penyakit ke bumi. Tak terkecuali seperti  kebakaran di Gunung Bromo.

Selain itu, memasuki tahun politik, diharapkan Pemilu 2024 jadi momentum merajut persatuan dan kesatuan, bukan justru sebaliknya.

“Jadi karena bala musibah dan penyakit datangnya dari Allah, maka keselamatan dan kesembuhan juga datang dari Allah. Maka untuk mendapatkannya kita hari ini melakukan doa bersama agar dijauhkan dari bala musibah dan penyakit,” ujarnya.

Selain itu, Sholawat Burdah yang di llantunkan tadi merupakan doa agar warga seluru Indonesia diberi keselamatan, baik dari musibah, maupun penyakit, hingga hatinya juga diselamatkan.

“Menutup tradisi, santri dan walisantri, serta warga memimun air dari tujuh sumber mata air yang telah didoakan,” kata Ustad Muklas.

Salah satu santri Ponpes Nurul Islam, Fitria mengatakan, ada doa khusus pada tradisi Rabu Bungkasan ini yakni, agar kebakaran Bromo segera cepat padam, serta pemilu pada 2024 berjalan lancar.

“Intinya, semoga tidak ada musibah, bencana maupun adzab, baik untuk alam sekitar lebih-lebih kepada manusia,”. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Trending di Budaya