Menu

Mode Gelap
Basuh Kaki Orang Tua, Tradisi Siswa di Kota Probolinggo saat Hadapi Kelulusan Segoro Topeng Kaliwungu, Harmoni Seni dan Pelestarian Alam Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda Bupati Lumajang Akui Tidak Tahu Titik Kebocoran Pajak Tumpak Sewu Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor Disidak Bupati Lumajang Terkait Dugaan Penahanan Ijazah, Kuasa Hukum PT WDX Akan Klarifikasi

Budaya · 10 Sep 2023 20:52 WIB

Ada Tradisi Unik di Lumajang, Festival Banjir Tahu


					KOMPAK: Warga mengarak miniatur Kuda Jingkrak berbahan tahu dalam Festival Banjir Tahu. (Foto: Asmadi) Perbesar

KOMPAK: Warga mengarak miniatur Kuda Jingkrak berbahan tahu dalam Festival Banjir Tahu. (Foto: Asmadi)

Lumajang,- Kabupaten Lumajang tidak hanya dianugerahi ragam sumberdaya alam indah dan melimpah, namun daerah yang berjuluk Kota Pisang ini juga memiliki tradisi unik yang berkembang di masyarakat.

Seperti yang dilakukan masyarakat Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Minggu (10/9/2023). Warga menggelar Festival Banjir Tahu untuk mengungkapkan rasa syukur.

Warga Desa Kunir, Romli (39) mengatakan, festival ini menjadi salah satu ajang unjuk menggali potensi lokal, selain sebagai bentuk mengungkapkan rasa syukur.

Masyarakat Desa Kunir Kidul selama ini dijelaskan Romli, dikenal sebagai produsen tahu. Bahkan tahu hasil produksi dari desa itu merupakan salah satu yang terbaik di Lumajang.

“Acara ini memang sangat istimewa, memang diselenggarakan untuk masyarakat Desa Kunir Kidul, sebagai tanda rasa syukur kita semua,” kata Romli.

Romli mengatakan, meski namanya Festifal Banjir Tahu, namun ada juga beberapa tumpeng yang menjadi ajang rebutan warga hingga acara selesai.

“Alhamdulillah, selain ada tahu, acara ini juga disediakan beberapa tumpeng yang nantinya siap untuk diperebutkan warga,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Bupati Lumajang Thoriqul Haq atau Cak Thoriq mengaku sangat mengapresiasi Festival Banjir Tahu yang diselenggarakan di lapangan Desa Kunir Kidul itu.

Menurut Cak Thoriq, festival tersebut merupakan salah satu potensi lokal yang perlu dilestarikan. Bahkan, sambungnya, festival ini juga bisa dicontoh oleh masyarakat desa lain demi lestarinya kearifan lokal.

“Tentunya saya sangat mengapresiasi acara yang diselenggarakan satu tahun sekali ini, karena selalu diselenggarakan dengan meriah. Ini akan menjadi potensi lokal Lumajang, yang tentunya kearifan lokal ini akan terus kita jaga,” bebernya.

Cak Thoriq berharap, agar Festival Banjir Tahu tidak hanya sekedar ajang hiburan semata. Melainkan juga dapat mensejahterahkan masyarakat, utamanya para produsen tahu dan UMKM di Desa Kunir Kidul.

“Semoga kedepan, produksi tahu Desa Kunir Kidul ini menjadi produk UMKM masyarakat setempat sehingga, bisa memutar perekonomian warga,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 138 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Basuh Kaki Orang Tua, Tradisi Siswa di Kota Probolinggo saat Hadapi Kelulusan

19 Juni 2025 - 14:48 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu, Harmoni Seni dan Pelestarian Alam

19 Juni 2025 - 14:11 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Bupati Lumajang Akui Tidak Tahu Titik Kebocoran Pajak Tumpak Sewu

19 Juni 2025 - 12:50 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Disidak Bupati Lumajang Terkait Dugaan Penahanan Ijazah, Kuasa Hukum PT WDX Akan Klarifikasi

19 Juni 2025 - 05:55 WIB

Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur

18 Juni 2025 - 18:06 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal

18 Juni 2025 - 16:38 WIB

Trending di Pemerintahan