Menu

Mode Gelap
Sungai Diubah Jadi Daratan, Lahan Negara 9.600 Meter Persegi di Lumajang Hilang Gudang Produksi Mebel di Pasuruan Terbakar, Penyebab Belum Diketahui Karnaval Berujung Maut, Bupati Lumajang Akan Evaluasi Sound Horeg Viral! Video Detik-Detik Warga Lumajang Tersungkur Saat Karnaval Sound Horeg Marsda Anumerta Fajar Adriyanto Dimakamkan di Probolinggo KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Budaya · 10 Sep 2023 20:52 WIB

Ada Tradisi Unik di Lumajang, Festival Banjir Tahu


					KOMPAK: Warga mengarak miniatur Kuda Jingkrak berbahan tahu dalam Festival Banjir Tahu. (Foto: Asmadi) Perbesar

KOMPAK: Warga mengarak miniatur Kuda Jingkrak berbahan tahu dalam Festival Banjir Tahu. (Foto: Asmadi)

Lumajang,- Kabupaten Lumajang tidak hanya dianugerahi ragam sumberdaya alam indah dan melimpah, namun daerah yang berjuluk Kota Pisang ini juga memiliki tradisi unik yang berkembang di masyarakat.

Seperti yang dilakukan masyarakat Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Minggu (10/9/2023). Warga menggelar Festival Banjir Tahu untuk mengungkapkan rasa syukur.

Warga Desa Kunir, Romli (39) mengatakan, festival ini menjadi salah satu ajang unjuk menggali potensi lokal, selain sebagai bentuk mengungkapkan rasa syukur.

Masyarakat Desa Kunir Kidul selama ini dijelaskan Romli, dikenal sebagai produsen tahu. Bahkan tahu hasil produksi dari desa itu merupakan salah satu yang terbaik di Lumajang.

“Acara ini memang sangat istimewa, memang diselenggarakan untuk masyarakat Desa Kunir Kidul, sebagai tanda rasa syukur kita semua,” kata Romli.

Romli mengatakan, meski namanya Festifal Banjir Tahu, namun ada juga beberapa tumpeng yang menjadi ajang rebutan warga hingga acara selesai.

“Alhamdulillah, selain ada tahu, acara ini juga disediakan beberapa tumpeng yang nantinya siap untuk diperebutkan warga,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Bupati Lumajang Thoriqul Haq atau Cak Thoriq mengaku sangat mengapresiasi Festival Banjir Tahu yang diselenggarakan di lapangan Desa Kunir Kidul itu.

Menurut Cak Thoriq, festival tersebut merupakan salah satu potensi lokal yang perlu dilestarikan. Bahkan, sambungnya, festival ini juga bisa dicontoh oleh masyarakat desa lain demi lestarinya kearifan lokal.

“Tentunya saya sangat mengapresiasi acara yang diselenggarakan satu tahun sekali ini, karena selalu diselenggarakan dengan meriah. Ini akan menjadi potensi lokal Lumajang, yang tentunya kearifan lokal ini akan terus kita jaga,” bebernya.

Cak Thoriq berharap, agar Festival Banjir Tahu tidak hanya sekedar ajang hiburan semata. Melainkan juga dapat mensejahterahkan masyarakat, utamanya para produsen tahu dan UMKM di Desa Kunir Kidul.

“Semoga kedepan, produksi tahu Desa Kunir Kidul ini menjadi produk UMKM masyarakat setempat sehingga, bisa memutar perekonomian warga,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 153 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sungai Diubah Jadi Daratan, Lahan Negara 9.600 Meter Persegi di Lumajang Hilang

4 Agustus 2025 - 11:47 WIB

Karnaval Berujung Maut, Bupati Lumajang Akan Evaluasi Sound Horeg

4 Agustus 2025 - 10:54 WIB

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Trending di Pemerintahan