Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Pemerintahan · 6 Sep 2023 22:52 WIB

Diterpa Isu Politik Uang Pilkades, Warga Lurug Kantor DPRD Lumajang


					WADUL: Massa calon kades gagal saat diskusi dengan Komisi A DPRD Lumajang. (foto: Asmadi) Perbesar

WADUL: Massa calon kades gagal saat diskusi dengan Komisi A DPRD Lumajang. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Ratusan warga Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, melurug kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Rabu (6/9/23).

Warga datang untuk mengadukan dugaan kecurangan pelaksanaan tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di desanya. Di gedung dewan, massa ditemui oleh Komisi A DPRD Lumajang.

Salah satu koordinator aksi, Suwojo menjelaskan, ia meyakini ada politik uang dalam pilkades di desanya. Hal itu lah yang membuat ia dan 2 temannya tidak lolos dalam seleksi Pilkades.

“Saya pernah mendengar dari saudara saya, bahwa Camat Tempeh menelpon Sekda Lumajang berbicara tentang uang Rp150 juta,” kata Suwojo ditemui di kantor DPRD Lumajang.

Suwojo menjelaskan, ada salah satu calon kades yang telah menyediakan uang 150 juta. Uang itu digunakan untuk menggugurkan dirinya dan calon kades bernama Noto, saat tes tulis dimulai.

Setelah hasil tes tulis muncul, ternyata benar dirinya dan Noto tidak lolos dalam tes sebagai calon Kepala Desa.

“Berarti kan sangat jitu yang mengatur ini semua” tuding Suwojo singkat.

Sementara itu, Camat Tempeh, Abdillah Irsya mengungkapkan, Suwojo telah salah paham dan gagal memaknai obrolannya dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang.

“Karena saya telepon kepada pak Sekda dalam rangka menyampaikan isu-isu yang berkembang di Desa Tempeh Tengah, tentang perkembangan Pilkades,” ujarnya.

Salah satu isu yang kemudian dilaporkan kepada Sekda Probolinggo adalah beredar kabar bahwa salah satu bakal calon menyiapkan dana Rp150 juta agar bisa menjegal calon lain.

Akan tetapi, kata dia, kabar tersebut tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya dan hingga kini tidak ada bukti yang menguatkan jika kabar itu benar.

“Pak Suwojo salah paham, saya telepon Pak Sekda dalam rangka ingin laporan soal isu-isu yang muncul soal Pilkades Tempeh Tengah, bukan dalam rangka lobi-lobi,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 79 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan