Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Ekonomi · 25 Agu 2023 16:34 WIB

Petani Gagal Panen, Harga Beras Naik Sejak Agustus


					Pegawai distributor beras UD. Akas, Kota Probolinggo berdiri di dekat tumpukan beras. Perbesar

Pegawai distributor beras UD. Akas, Kota Probolinggo berdiri di dekat tumpukan beras.

Probolinggo – Sejak awal Agustus lalu harga beras di tingkat pedagang dan distributor naik cukup drastis. Kenaikan harga seluruh jenis beras ini lantaran pasokan gabah dari petani sejak beberapa waktu yang lalu menipis.

Kenaikan harga beras ini dibenarkan distributor beras, UD Akas, Jalan Mastrip, Kota Probolinggo, Adi Susanto Saputro. “Harga seluruh jenis beras saat ini naik, yang mana untuk beras medium mencapai Rp12.500, sementara beras premium saat ini mencapai Rp13.200 per kilogram,” katanya, Jumat (24/8/2023).

Kenaikan bertahap harga beras ini sejak awal Agustus lalu hingga akhirnya mencapai harga yang saat ini. “Harga beras sekarang sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni, 10.900 per kilo,” ujarnya.

Adi mengatakan, kenaikan harga beras ini tak hanya di Probolinggo, namun hampir seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, faktor kenaikan harga beras ini karena banyak petani gagal panen padi. Akibatnya, harga gabah dari petani juga naik.

Seperti diketahui harga gabah di tingkat petani mencapai Rp7.000 hingga 7.100 per kilogram (kg). Sementara untuk harga normal gabah mencapai Rp5.700 per kg.

“Faktornya karena cuaca sehingga hasil panen petani berkurang, bahkan gagal panen. Kondisi ini juga terjadi di daerah lain, yang mana gabah petani saat ini menjadi rebutan di tingkat distributor,” ujarnya.

Akibat naiknya harga gabah, UD. Akas sendiri mengurangi pembelian gabah maupun beras dari petani hingga 70%. Naiknya harga beras ini mempengaruhi faktor pembelian konsumen. Sejak harga beras naik, konsumen mulai mengurangi pembelian.

“Setelah harga beras naik, konsumen yang membeli beras mulai berkurang, bahkan menurun. Meski begitu, saya tidak bisa memprediksi kapan harga beras ini dapat kembali normal,” kata Adi. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Trending di Ekonomi