Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Sosial · 21 Agu 2023 18:07 WIB

Jalin Silahturahmi, Warga Probolinggo Buat Bubur Sapar


					Proses pembuatan bubur sumsum. Perbesar

Proses pembuatan bubur sumsum.

Probolinggo – Menyambut datangnya bulan Shafar, salah satu warga Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo membuat dan membagian bubur sapar kepadactetangga sekitarnya. Tradisi yang sudah mulai ditinggalkan ini memiliki makna dan filosofi silahturahmi.

Di rumahnya di Jalan Slamet Riyadi, Gang 5, Vita Kusuma (35), dibantu saudaranya terlihat sibuk sejak pagi. Kesibukan ini lantaran Vita sedang membuat bubu sapar atau orang Probolinggo menyebutnya Tajin Sappar.

Untuk membuat bubur sapar sendiri ada beberapa bahan yang disiapkan di antaranya, tepung ketan, tepung beras, agar-agar, gula, hingga santan. Pertama diawali dengan pembuatan pembuatan bola-bola ketan, yang mana air kapur direbus hingga mendidih, kemudian dicampur dengan tepung ketan, agar-agar dan garam, kemudian diaduk.

Adonan campuran tersebut kemudian di bentuk bola-bola kecil. Selanjutnya yakni membuat bubur sumsum, yang mana tepung beras dan santan, serta ditambah garam dan daun pandan, dimasak hingga mendidih. Jangan lupa saat memasak, juga sesekali diaduk.

“Setelah dua bahan ini jadi, gula merah dimasak hingga mendidih,l kemudian bola-bola yang sudah dibentuk kemudian dimasukkan ke dalam gula merah yang mendidih, setelah matang kemudian ditiriskan,” ujar Vita.

Selanjutnya, setelah bahan-bahan tersebut matang, kemudian ditiriskan ke piring. diawali bubur sumsum, bola-bola ketan, santan kental, serta tambahan toping seperti mutiara, dan nangka.

Untuk proses pembuatan bubur safar ini mulai dari pengolahan bahan hingga jadi membutuhkan waktu sekitar dua jam. Setelah jadi dan ditiriskan, bubur ini kemudian saya bagikan kepada tetangga sekitar rumah.

“Tiap tahun saya selalu membuat bubur sapar ini serta membagikannya ke tetangga dan saudara, dan sesuai filosofi, pembagian untuk mempererat silaturahmi ke tetangga sekitar serta saudara,” imbuh Vita.

Sementara, tetangga Vita, Zubaidah mengatakan, bubur sapar atau Tajin Sappar ini selalu dibagikan pada bulan Shafar karena tradisi dan pada bulan Shafar tahun ini ia kembali mendapat kiriman bubur sapar.

“Alhamdulillah saya selalu mendapat kiriman bubur sapar dari Vita yang merupakan tetangga saya. Rasanya manis, apalagi ada variasi topping yakni buah nangka, serta mutiara yang menjadikan tampilan bubur safar ini menarik,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 56 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun

16 Juni 2025 - 16:36 WIB

Pasuruan Siap Terapkan Aturan Rekrutmen Tanpa Batasan Usia Kerja

14 Juni 2025 - 16:22 WIB

Kontroversi Kebijakan Dishub Lumajang: Dari Penertiban ke Kolaborasi dengan Jukir Liar

13 Juni 2025 - 18:26 WIB

Tolak Relokasi ke TWSL, Pedagang Oleh-oleh di Alun-alun Kota Probolinggo Demo

13 Juni 2025 - 18:16 WIB

Eksekusi Bangunan di Lumajang, Termohon Kecewa tanpa Pemberitahuan

12 Juni 2025 - 07:23 WIB

Pupuk Indonesia Hentikan Kerjasama dengan Kios Pupuk Pelanggar Aturan HET di Lumajang

11 Juni 2025 - 07:02 WIB

Polres Probolinggo dan PWI Sepakati Kolaborasi Pencegahan Hoaks

10 Juni 2025 - 21:02 WIB

Momentum Idul Adha, Kejari Kabupaten Probolinggo Tebar 800 Paket Daging Kurban

9 Juni 2025 - 20:00 WIB

Hama Tikus di Lumajang Merajalela, HKTI Sarankan Ditangani Terpadu

9 Juni 2025 - 13:46 WIB

Trending di Sosial