Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Budaya · 3 Agu 2023 18:36 WIB

Hari Raya Karo, Warga Tengger Gelar Tari Sodoran


					Dua mempelai laki-laki Kades Ngadisari dan perempuan Kades Wonotoro melakukan Tari Sodoran. Perbesar

Dua mempelai laki-laki Kades Ngadisari dan perempuan Kades Wonotoro melakukan Tari Sodoran.

Probolinggo – Warga Tengger di tiga desa (Ngadisari, Wonotoro, dan Jetak), Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo pada Kamis (3/08/23) melaksanakan ritual Tari Sodoran. Ritual yang menggambarkan pernikahan laki-laki dan perempuan ini dilaksanakan bertepatan dengan Hari Hari Karo.

Ritual Tari Sodoran yang digelar Kamis siang di Balai Desa Ngadisari diawali dengan pertemuan pasangan pengantin. Di mana rombongan mempelai laki-laki dari Desa Ngadisari, dan rombongan mempelai perempuan dari Desa Wonotoro. Secara simbolis kedua pengantin ini laki-laki ini merupakan Kepala Desa Ngadisari dan Kepala Desa Wonotoro.

Saat pertemuan tersebut, mempelai laki-laki dari Desa Ngadisari membawa Jimat Klontongan, yang terdiri dari tanduk sapi, tempat air, serta tombak. Setelah pertemuan, kemudian dilanjutkan dengan prosesi ritual Tari Sodoran yang dilaksanakan di Balai Desa Ngadisari.

Sebelum ritual Tari Sodoran, dukun pandita membaca mantera-mantera. Tari Sodoran sendiri diperagakan oleh dua pasangan laki-laki dari Desa Ngadisari dan Wonotoro yang kemudian secara bergantian menari setelah sepasang penari sebelumnya selesai menari.

“Jadi Tari Sodoran ini sebagai simbolis penciptaan atau tanda pencipta. Sementara ada tanduk kerbau yang juga digunakan saat Tari Sodoran ini sebagai simbol pemersatu warga Suku Tengger,” ujar Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto.

Di tengah ritual Tari Sodoran, kaum ibu dan remaja perempuan dari dua desa, Ngadisari dan Wonotoro datang membawa bekal makanan untuk diberikan kepada kaum laki-laki yang melaksanakan ritual Tari Sodoran.

“Tari Sodoran tahun ini dilaksanakan di Desa Ngadisari. Nantinya setelah Jimat Klontongan diserahkan ke Desa Wonotoro, Tari Sodoran tahun depan akan dilaksanakan di Desa Wonotoro,” kata Bambang.

Sementara salah satu remaja asal Desa Ngadisari, Nike Siay Mulya Adriani mengatakan, Tari Sodoran ini merupakan tradisi turun-temurun, yang melambangkan pertemuan antara laki-laki dan perempuan.

“Tari Sodoran ini sudah ada sejak zaman leluhur, yang mana dalam pelaksanaannya saya tadi mengirim makanan untuk bapak sama kakak yang ikut ritual. Saya berharap, generasi muda setelah saya dapat tetap melestarikan Tari Sodoran ini,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 83 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dihadiri Menteri Kebudayaan, Dua Dukun Pandita Dikukuhkan di Pura Luhur Poten

11 Juni 2025 - 14:37 WIB

Mengenal Sate Lanjeng, Tradisi Tahunan Santri Bani Rancang Probolinggo saat Idul Adha

10 Juni 2025 - 06:35 WIB

Ngater Kajien Iringi Keberangkatan Belasan Jamaah Calon Haji asal Pulau Gili Ketapang

25 Mei 2025 - 13:17 WIB

Desa Senduro, Permata Lumajang dalam Program Berseri: dari Alam hingga Moderasi Beragama

19 Mei 2025 - 17:20 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Pariwisata Lumajang Butuh Inklusi Pelaku Lokal, Bukan Sekadar Panggung untuk EO Luar

11 Mei 2025 - 16:10 WIB

Batu Badar Besi Semeru, Ikon Langka dari Lumajang

11 Mei 2025 - 10:26 WIB

Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan

10 Mei 2025 - 06:34 WIB

Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan

3 Mei 2025 - 20:50 WIB

Trending di Budaya