Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Nasional · 29 Jul 2023 08:07 WIB

Keresahan Khofifah, Angka Stunting di Jawa Timur Masih 19,2 Persen


					CEGAH STUNTING: Gubernur Khofifah ajak masyarakat berpartisipasi kurang penderita stunting saat menghadiri Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2023 di Kota Pasuruan. (foto: Moh. Rois) Perbesar

CEGAH STUNTING: Gubernur Khofifah ajak masyarakat berpartisipasi kurang penderita stunting saat menghadiri Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2023 di Kota Pasuruan. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah menyebut jumlah stunting di Jawa Timur masih berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 19,2 persen. Angka itu lebih rendah dari rata-rata nasional yang mencapai 21,6 persen.

Hal itu diungkapkan Khofifah saat menghadiri Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2023 yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur di Gor Untung Suropati Kota Pasuruan, Jum’at (28/7/2023) malam.

“Standar WHO jangan sampai di atas 20 persen. Sementara untuk target nasional di tahun depan ditetapkan di angka 14 persen. Sekarang, angka nasional masih berada di 21,6 persen,” kata Khofifah.

Khofifah mengungkapkan bahwa ada beberapa permasalahan substantif yang hingga saat ini belum dapat diselesaikan sepenuhnya. Yakni data Evaluasi Pencapaian Program Gizi Masyarakat (EPPGM)dan data Standar Stunting Gizi Indonesia (SSGI).

Berdasarkan data dari Evaluasi Pencapaian Program Gizi Masyarakat (EPPGM) atau bulan timbang per 30 Juni, Jawa Timur masih mencatatkan angka stunting sebesar 7,3 persen. Data SSGI, bakal turun pertengahan Agustus ini.

“Jadi kalau kita koordinasi dengan bupati dan walikota ya pasti bilang ini lo bulan timbang kami sekian,” papar Khofifah.

Menurutnya, dua mekanisme ini harus dipertemukan. Sebab, kalau tidak begitu datanya akan berseling-seling. Misalkan SSGI bilang 19,2 persen, sedangkan per bukan juni sesuai bulan timbang, berdasarkan EPPGN 7,2 persen, tetapi yang dirilis SSGI.

“Ini tidak ketemu, walaupun bupati wali kota bilang EPPGN kita itu 7,2 persen tetapi yang dipakai SSGI. Itu soal stunting,” ujar Khofifah.

Khofifah menekankan pentingnya partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam penanggulangan stunting. Ia mengajak masyarakat untuk menjadi bapak asuh anak yang terindikasi stunting dengan memberikan nutrisi yang cukup bagi anak-anak.

Ia memberikan contoh sederhana, seperti memberikan satu butir telur setiap hari, sehingga dalam 30 hari akan terpenuhi 30 butir telur. Selain itu, pemberian makanan bernutrisi seperti satu kilogram telur dengan biaya sekitar Rp30 ribu per bulan juga dapat membantu mencegah stunting

“Saya harus menyebut terindikasi stunting, karena belum tentu berat timbang itu kan dilihat dari panjang badannya. Orang pendek belum tentu stunting, maka saya sebut terindikasi stanting. Kalau stunting pasti pendek, ornag pendek belum tentu stunting karena ada kecerdasan di dalamnya,” pungkasya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen

16 Juni 2025 - 15:37 WIB

Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru

16 Juni 2025 - 14:23 WIB

Kolaborasi Warga – Pemerintah di Candipuro, Perbaiki Tiga Jalan Desa

15 Juni 2025 - 16:44 WIB

Dari Rp1 Juta ke Rp92 Juta, Pengelolaan Tumpak Sewu Baru Beres Setelah Bupati Lumajang Turun Tangan

15 Juni 2025 - 10:58 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu 2025: Sinergi Budaya dan Ekonomi Kreatif Lumajang Siap Mengguncang Dunia

14 Juni 2025 - 19:27 WIB

Bupati Lumajang Siap Bertemu Investor di Jakarta untuk Bahas Pariwisata Kelas Dunia

13 Juni 2025 - 13:24 WIB

Lumajang Belum Punya Perda Tata Kelola dan Destinasi Wisata

13 Juni 2025 - 10:26 WIB

Pemkab Lumajang Tata Ulang Distribusi Pupuk lewat Pembentukan Koperasi Merah Putih

13 Juni 2025 - 09:40 WIB

Mimpi Bersama Wujudkan Sekolah Gratis di Lumajang, Tunggu Juknis dari Pemerintah Pusat

13 Juni 2025 - 09:00 WIB

Trending di Pemerintahan