Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Sosial · 28 Jun 2023 17:44 WIB

PDM Kabupaten Probolinggo Gelar Salat Id di 10 Lokasi


					PDM Kabupaten Probolinggo Gelar Salat Id di 10 Lokasi Perbesar

Probolinggo – Tahun ini, pelaksanaan Idul Adha mengalami perbedaan. Pemerintah menetapkan, Kamis (29/6/2023) besok sebagai Hari Raya Idul Adha, sedangkan Muhammadiyah sudah menggelar salat Ied pada Rabu (28/6/2024) pagi tadi.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Probolinggo, Sigit Prasetyo mengatakan, metode hisab masih menjadi rujukan dalam menetapkan Hari Raya Idul Adha.

“Dari hasil hisab, Muhammadiyah menetapkan 1 Zulhijjah 1444 Hijriyah jatuh pada Senin (19/6/2023) lalu. Sehingga, idul adha (10 Zulhijjah 1444 Hijriyah) jatuh pada Rabu (28/6/2023) hari ini,” katanya.

Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan Idul Adha kali ini, setidaknya ada 10 titik yang ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan salat Id.

Mulai dari lapangan besar Paiton, halaman Mall Pelayanan Publik (MPP) Dringu, hingga halaman parkir salah satu swalayan di Kota Kraksaan, Lapangan Pajarakan, Halaman Koramil Tongas, Halaman TK Ketangi Lumbang, Halaman Converting Leces, dan Masjid At-Taqwa Sumberbulu.

“Di daerah Pendil (Banyuanyar, Red.) terdapat dua titik pelaksanaan, total ada 10 titik,” ujarnya.

Ia pun mengajak kepada kaum muslimin untuk memaknai Idul Adha kali ini dengan semangat toleransi, saling mengasihi, dan saling memberi. Agar keberagaman di Indonesia bisa terus terjaga dengan baik.

“Menjaga semangat toleransi dalam menghadapi perbedaan, itu penting demi tentramnya suatu negara,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, adanya perbedaan penetapan Idul Adha antara pemerintah dengan Muhammadiyah merupakan suatu anugerah. Dan hal ini memang lumrah terjadi di negeri yang memang terkenal dengan keanekaragaman budaya dan bahasanya ini.

“Perbedaan penetapan hari Idul Adha merupakan hal yang biasa dan harus saling menghormati dalam bingkai menjaga toleransi dan kondusivitas wilayah,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahnudi
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol

3 Agustus 2025 - 13:36 WIB

Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

2 Agustus 2025 - 08:22 WIB

Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir

1 Agustus 2025 - 20:27 WIB

Jalur Piket Nol Makai Sistem Buka-Tutup Untuk Menghindari Kepadatan Lalulintas

31 Juli 2025 - 17:50 WIB

Medan Ekstrem, BPBD Lumajang Distribusikan Bantuan ke Sumberlangsep Pakai Alat Berat Terjang Sungai

31 Juli 2025 - 17:18 WIB

Penerima PKH di Lumajang Tak Lagi Wajib Pasang Tulisan ‘Keluarga Miskin’

30 Juli 2025 - 18:28 WIB

Warga Jember Beli BBM Hingga 250 Liter di Lumajang, Sebagian Dijual Kembali

30 Juli 2025 - 11:48 WIB

Harga BBM Eceran di Lumajang Tembus Rp35 Ribu per Botol

30 Juli 2025 - 11:14 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Trending di Pemerintahan