Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Sosial · 28 Jun 2023 17:44 WIB

PDM Kabupaten Probolinggo Gelar Salat Id di 10 Lokasi


					PDM Kabupaten Probolinggo Gelar Salat Id di 10 Lokasi Perbesar

Probolinggo – Tahun ini, pelaksanaan Idul Adha mengalami perbedaan. Pemerintah menetapkan, Kamis (29/6/2023) besok sebagai Hari Raya Idul Adha, sedangkan Muhammadiyah sudah menggelar salat Ied pada Rabu (28/6/2024) pagi tadi.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Probolinggo, Sigit Prasetyo mengatakan, metode hisab masih menjadi rujukan dalam menetapkan Hari Raya Idul Adha.

“Dari hasil hisab, Muhammadiyah menetapkan 1 Zulhijjah 1444 Hijriyah jatuh pada Senin (19/6/2023) lalu. Sehingga, idul adha (10 Zulhijjah 1444 Hijriyah) jatuh pada Rabu (28/6/2023) hari ini,” katanya.

Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan Idul Adha kali ini, setidaknya ada 10 titik yang ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan salat Id.

Mulai dari lapangan besar Paiton, halaman Mall Pelayanan Publik (MPP) Dringu, hingga halaman parkir salah satu swalayan di Kota Kraksaan, Lapangan Pajarakan, Halaman Koramil Tongas, Halaman TK Ketangi Lumbang, Halaman Converting Leces, dan Masjid At-Taqwa Sumberbulu.

“Di daerah Pendil (Banyuanyar, Red.) terdapat dua titik pelaksanaan, total ada 10 titik,” ujarnya.

Ia pun mengajak kepada kaum muslimin untuk memaknai Idul Adha kali ini dengan semangat toleransi, saling mengasihi, dan saling memberi. Agar keberagaman di Indonesia bisa terus terjaga dengan baik.

“Menjaga semangat toleransi dalam menghadapi perbedaan, itu penting demi tentramnya suatu negara,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, adanya perbedaan penetapan Idul Adha antara pemerintah dengan Muhammadiyah merupakan suatu anugerah. Dan hal ini memang lumrah terjadi di negeri yang memang terkenal dengan keanekaragaman budaya dan bahasanya ini.

“Perbedaan penetapan hari Idul Adha merupakan hal yang biasa dan harus saling menghormati dalam bingkai menjaga toleransi dan kondusivitas wilayah,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahnudi
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Unjuk Kemesraan, Bupati dan Wakil Bupati Jember Kompak Hadiri Milad PKS

28 April 2025 - 19:45 WIB

Sambangi MUI, Forum Peduli Akhlaq Desak Para Pemabuk di SGM Kraksaan Ditindak Tegas

28 April 2025 - 19:29 WIB

Nikah Dini di Lumajang Terancam Tak Dapat Bansos

28 April 2025 - 15:35 WIB

Gelar Halal Bihalal, IKA PMII UNZAH Genggong Rajut Harmoni Alumni

27 April 2025 - 21:22 WIB

Bantuan Anak Yatim di Lumajang: Proses Pengajuan dan Persyaratan Harus Jelas

27 April 2025 - 09:29 WIB

Trending di Sosial