Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Ekonomi · 26 Jun 2023 15:16 WIB

Stabilkan Harga Sembako, Pemkot Probolinggo Gelar Pasar Murah


					Warga menyerbu stand penjualan komoditas di pasar murah. Perbesar

Warga menyerbu stand penjualan komoditas di pasar murah.

Probolinggo – Pemerintah Kota Probolinggo menggelar pasar murah dengan tema “Gerakan Pangan Murah”, di depan Kantor Walikota Probolinggo, Senin (26/6/2023). Pasar murah ini digelar untuk memenuhi dan menurunkan harga bahan pokok yang naik menjelang Idul Adha.

Pasar murah yang digelar Pemkot Probolinggo ini menggandeng sejumlah distributor pangan di antaranya, Bulog Probolinggo, serta sejumlah kelompok tani. Ada sejumlah bahan pokok yang dijual mulai dari beras, minyak, gula, hingga cabai rawit, dan buah.

Setelah dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati dan Forkopimda, pasar murah tersebut langsung diserbu warga yang menunggu sejak pagi.

Harga jual di pasar murah mulai beras medium Rp8.600 per kilogram (kg), minyak goreng 14.000 per liter, gula pasir 12.000 ribu per kg, dan cabai rawit 8.000 per 250 gram.

“Gerakan pangan yang digelar ini menjual berbagai bahan pokok dari sejumlah distributor. Selain untuk menghadapi Idul Adha, juga untuk menekan laju inflasi nasional,” ujar Sekda Ninik.

Total bahan pokok yang dijual di pasar murah ini, beras mencapai 3,5 ton, minyak goreng 1.500 liter, gula pasir 850 kg, telur ayam ras 200 kg, hingga cabai rawit 20 kg.

“Harga kebutuhan pokok yang dijual pasar murah ini lebih murah daripada di pasaran. Kami berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat membantu dan mencukupi kebutuhan masyarakat,” katanya.

Sementara, salah satu pembeli asal Kelurahan Sukabumi, Ani mengatakan, terbantu dengan adanya pasar murah ini. Apalagi harganya lebih “miring” (murah).

“Dari empat komoditas yang tadi saya beli, harganya lebih murah di sini daripada di pasar. Memang harus mengantre lumayan lama, yang saya beli ini nantinya untuk dikomsumsi sendiri bersama keluarga,” imbuhnya. (*)

Penulis: Hafiz Rozani
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi