Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Wisata · 26 Jun 2023 15:26 WIB

South Beach Festival Perdana Sukses Digelar, Diharapkan Mampu Dongkrak Pariwisata di Lumajang


					KOMPAK: Bupati dan Wakil Bupati Lumajang foto bersama dengan penari Topeng Kaliwungu. (foto: Asmadi) Perbesar

KOMPAK: Bupati dan Wakil Bupati Lumajang foto bersama dengan penari Topeng Kaliwungu. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Bupati Lumajang Thoriqul Haq, memastikan tingginya perhatian pemerintah setempat terhadap upaya peningkatan kualitas pariwisata di kota pisang semata-mata ditujukan demi kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Cak Thoriq disela-sela acara Segoro Topeng Kaliwungu dan Jaran Kencak 2023, yang merupakan rangkaian kegiatan South Beach Festival, di pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian, Minggu (25/6/2023).

“Dengan keindahan alam luar biasa yang dimilikinya, sektor periwisata layak menjadi prioritas bagi Lumajang. Tentu saja ini harus dibarengi dengan kolaborasi semua stakeholder untuk bersama-sama meningkatkan kualitas destinasi pariwisata yang kita miliki sehingga siapapun yang datang ke Lumajang memiliki kerinduan untuk kembali lagi ke sini,” kata Thoriq.

“Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa semua upaya peningkatan kualitas pariwisata di Lumajang mesti memberi manfaat sebesar-besarnya buat perbaikan kesejahteraan masyarakat. Hanya dengan demikian kita bisa mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam melestarikan keindahan alamnya,” sambungnya.

Ia menyebut, South Beach Festival merupakan satu dari puluhan kegiatan yang disusun Pemerintah Kabupaten Lumajang serta Dinas Pariwisata setempat. South Beach Festival diharapkan menjadi tonggak kebangkitan pariwisata Lumajang pasca-pandemi Covid-19.

“South Beach Festival mesti menjadi tonggak kebangkitan pariwisata Lumajang selepas pandemi. Kegiatan ini juga bisa dibilang istimewa karena digarap oleh berbagai dinas yang ada di bawah pemerintah kabupaten sehingga juga menjadi simbol upaya kolaboratif dalam peningkatan kualitas destinasi pariwisata yang kita miliki,” beber dia.

Sepanjang tahun ini, kata Thoriq, Pemerintah Kabupaten Lumajang bersama Dinas Pariwisata serta dinas terkait lainnya sudah menyusun puluhan kegiatan kreatif untuk mendongkrak pariwisata daerah.

“Agenda-agenda kegiatan tersebut diharapkan bisa menjadi magnet untuk menarik kedatangan wisatawan dari berbagai daerah dan mancanegara, sehingga datang untuk menikmati keindahan serta keunikan Lumajang,” jelasnya.

Menariknya, Segoro Topeng Kaliwungu dan Jaran Kencak 2023 menggunakan dekorasi dari bahan-bahan ramah alam dan jauh dari bahan plastik. Selepas acara, panitia bersama peserta dan pengunjung juga beramai-ramai membersihkan sampah kegiatan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati menyebut pertunjukan Segoro Topeng Kaliwungu dan Jaran Kencak 2023 merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya Lumajang.

Menurut Yuli, event ini juga sebagai titik tolak penyelenggaraan yang lebih kolosal dikemudian hari.

“Acara Segoro Topeng Kaliwungu diniatkan sebagai upaya meneruskan tongkat estafet pelestarian budaya kepada generasi penerus. Kami berharap kegiatan semacam ini bisa berkelanjutan dan bila kali ini diisi oleh 500 penari, maka kedepannya semoga bisa lebih kolosal lagi,” ungkapnya.

South Beach Festival sendiri diisi oleh berbagai kegiatan, yakni Resik Pantai (23 Juni) Mahameru Kite Fighter (24-25 Juni), Watu Pecak Fishing Tournament (25 Juni), serta Segoro Topeng Kaliwungu dan Jaran Kencak 2023 (25 Juni).

Adapun Segoro Topeng Kaliwungu dan Jaran Kencak merupakan pertunjukan sendratari kolosal yang melibatkan 500 penari dari berbagai sekolah di Kabupaten Lumajang dan kirab 50 ekor kuda dari Paguyuban Jaran Kencak. (***)

 

Editor: Mohammad S

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Ritual Yadnya Kasada, Wisata Gunung Bromo Bakal Ditutup 4 Hari

28 Mei 2025 - 17:47 WIB

Ketidaksesuaian Data LTT dan Serapan Pupuk Ancam Program Swasembada Pangan di Lumajang

23 Mei 2025 - 20:01 WIB

Kabar Baik Pendaki! Gunung Semeru Dibuka untuk Pendakian, Simak Aturan dan Persyaratan Terbarunya

18 Mei 2025 - 09:20 WIB

Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

13 Mei 2025 - 13:02 WIB

Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo

12 Mei 2025 - 20:06 WIB

Objek Wisata di Lumajang Kurang Prioritaskan Asuransi

6 Mei 2025 - 09:39 WIB

Pura Senduro Berharap Dukungan Pemerintah Lumajang Tingkatkan Wisata Budaya

27 April 2025 - 10:23 WIB

Mengenal Sumber Mata Air Gayam, Destinasi Wisata Baru yang Dikunjungi Wali Kota Probolinggo

24 April 2025 - 21:00 WIB

Dispar Lumajang Enggan Sebut Besaran Tiket Bagi Wisman

9 April 2025 - 13:31 WIB

Trending di Wisata