Menu

Mode Gelap
Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama Tidak Ada yang Dirumahkan, Bupati Lumajang Tegaskan Komitmen untuk Honorer R4 Ditinggal Pergi, Rumah Kepala Dusun di Lumajang Terbakar Habis

Budaya · 3 Jun 2023 18:25 WIB

Joki Cilik Bayaran Warnai Karapan Sapi di Probolinggo


					Yusuf Ismail Nafani, joki cilik karapan sapi sebelum sapi yang ia tunggangi berlomba. Perbesar

Yusuf Ismail Nafani, joki cilik karapan sapi sebelum sapi yang ia tunggangi berlomba.

Probolinggo – Karapan sapi merupakan tradisi asli Madura, yang juga digemari di daerah Pendalungan seperti, di Probolinggo. Di balik tradisi balap sapi ini, terdapat joki cilik bayaran yang mengendalikan sapi agar melaju dengan kencang.

Menjadi seorang joki karapan sapi ini tidaklah mudah. Selain harus memiliki keterampilan mengendalikan sapi serta nyali tinggi, seorang joki harus memiliki perawakan kecil.

Hal ini agar sapi yang turun di ajang karapan sapi dapat berlari maksimal dengan beban yang ringan.

Rata-rata seorang joki karapan sapi ini merupakan bocah berusia 10 hingga 15 tahun. Biasanya pemilik sapi menggaet joki-joki cilik yang sudah berpengalaman dengan bayaran yang lumayan.

Di ajang perlombaan karapan sapi yang digelar di Desa Tempuran, Kecamatan Bantaran, banyak joki-joki cilik yang digaet pemilik sapi untuk menjoki sapinya. Bahkan, selain mendapat bayaran yang lumayan, joki cilik ini akan mendapat bonus jika sapi yang ia joki keluar menjadi pemenang.

Salah satu joki cilik ini bernama Yusuf Ismail Nafani (10), warga Triwung Lor, Kecamatan Kademangan. Ia mengaku, sudah dua tahun ini menjadi joki karapan sapi.

Awalnya sejak kecil ia sering menyaksikan karapan sapi hingga akhirnya tertarik dan belajar menjadi joki.

“Sejak bisa menjadi joki, rasa takut saat berada di atas sapi ini hilang, serta selama menjadi joki saya berhasil juara, salah satunya di even karapan sapi beberapa waktu yang laku yang juga dilaksanakan di lapangan Desa Tempuran,” ujarnya.

Dari pengalaman itulah, akhirnya beberapa pemilik sapi menggaet Yusuf. Pada perlobaan karapan sapi di Desa Tempuran ia dipercaya menjoki sapi milik peserta yang juga asal Triwung Lor.

“Pada hari ini saya menjadi joki peserta asal Triwung Lor, dan mendapat bayaran Rp50 hingga Rp100 ribu untuk sekali lomba. Selain itu, jika nantinya sapi yang saya joki juara, maka akan ada tambahan biasanya sampai Rp500 ribu. Uang tersebut selain digunakan untuk sekolah, juga ditabung untuk beli sapi,” katanya.

Hal senada disampaikan joki cilik asal Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, Muhammad Jefri Adriansyah (12). Ia belajar mengendalikan sapi karapan ini sejak usia delapan tahun. Selama belajar serta saat berlomba, ia mengaku, sering menemukan kesulitan.

“Setelah belajar menjadi joki selama empat tahun, saya sering dipercaya, salah satunya pada perlombaan di Bantaran ini. Untuk sekali lomba saya mendapat bayaran sebesar 200 ribu, dan akan diberi tambahan jika sapi yang saya joki menang. Uang bayaran tersebut saya gunakan untuk jajan,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

1.923 Petani Lumajang Tercakup Asuransi Usaha Tani Padi

10 Juli 2025 - 16:52 WIB

Cok Ace Dorong Kolaborasi Budaya Bali dengan Lumajang

10 Juli 2025 - 16:21 WIB

Diresmikan Saat Purnama 1992, Pura di Senduro Kini Jadi Titik Sakral Umat Hindu

10 Juli 2025 - 15:52 WIB

Pujawali Rama Satunggal Warsa, Momen Pererat Persaudaraan Umat Hindu se-Nusantara

6 Juli 2025 - 18:02 WIB

Jolen Simbol Kerukunan dan Warisan Budaya Desa Senduro

27 Juni 2025 - 19:02 WIB

Grebeg Suro, Warga Lumajang di Lereng Semeru Berebut Gunungan Hasil Bumi

27 Juni 2025 - 13:26 WIB

Basuh Kaki Orang Tua, Tradisi Siswa di Kota Probolinggo saat Hadapi Kelulusan

19 Juni 2025 - 14:48 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu, Harmoni Seni dan Pelestarian Alam

19 Juni 2025 - 14:11 WIB

Dihadiri Menteri Kebudayaan, Dua Dukun Pandita Dikukuhkan di Pura Luhur Poten

11 Juni 2025 - 14:37 WIB

Trending di Budaya