Menu

Mode Gelap
Gempur Rokok Ilegal, Peran Aktif Masyarakat jadi Penentu Keberhasilan Bikin Heboh! Bus Karyawan di Kota Probolinggo Terobos Palang Pintu Perlintasan KA Hadapi Musim Penghujan, Bupati Probolinggo Tinjau Infrastruktur yang Baru Dipulihkan pasca Bencana Penumpang Kereta Api di Daop 9 Naik 13 Persen, Stasiun Jember Paling Padat Heboh Program Xpose Uncercored Dinilai Lecehkan Pesantren, MUI-NU Kompak Layangkan Kecaman Duduk di Bantalan Rel, Pria di Pasuruan Tewas Disambar KA Penataran

Budaya · 8 Mei 2023 08:42 WIB

Mengenal Kue Lupis, Jajanan Tradisional Favorit di Pasar Rakjat Loemadjang Mbiyen


					FAVORIT: Kue lupis yang dipamerkan dalam Pasar Rakjat Loemadjang Mbiyen jadi favorit pengunjung. (foto: Asmadi) Perbesar

FAVORIT: Kue lupis yang dipamerkan dalam Pasar Rakjat Loemadjang Mbiyen jadi favorit pengunjung. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Para penggemar jajanan tradisional, pasti tidak asing dengan kue Lupis. Jajanan yang satu ini merupakan makanan khas daerah Jawa yang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda.

Hingga kini, lupis masih bertahan eksistensinya bersama dengan kue basah tradisional lainnya. Biasanya kue lupis dijajakan di pasar pada pagi hari bersama dengan klepon dan gethuk.

Bahan dasar lupis adalah beras ketan yang dikukus menggunakan daun pisang, lalu setelah matang diberi taburan kelapa muda parut. Agar lebih nikmat, lupis ditambah dengan lumuran gula merah yang telah dicairkan.

Kue lupis ini lebih enak disantap pada saat pagi hari. Biasanya, mayoritas penikmat lupis minum kopi setelah menyantap kue tradisional itu.

Penjual Lupis di even Loemadjang Biyen, Lidia Iska (29) mengatakan, lupis dikenal sebagai makanan tradisional yang legit dengan lumuran gula merah yang manis. Kian nikmat disantap dengan taburan parutan kelapa diatasnya.

“Makanan ini sudah jarang ditemui, tapi jangan khawatir jajanan tradisonal ini tetap saya jual di Pasar Rakjat Loemadjang Mbiyen untuk mengenang masa lalu,” kata Lidia, sembari tersenyum, Minggu (7/5/2023).

Warga Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang mengaku, satu piring Lopes ia jual dengan harga Rp 3-5 ribu saja. Bagi pengunjung yang datang ke Loemadjang Mbiyen, jangan lupa mampir untuk mencicipi kue lupis buatannya.

“Kalau datang di lokasi Loemadjang Mbiyen jangan lupa mampir ke stan kami ya, untuk rasa jangan khawatir. Sebab, cara saya untuk membuat kue lupis ini enak, saya buat dengan sepenuh hati saya,” sumbar wanita berkerudung kuning tua itu.

Tak hanya itu, imbuh Lidia, bahan dasar untuk membuat lupis dari ketan putih yang lama proses perebusannya kurang lebih 7 jam dengan dibungkus daun pisang.

“Keunikan kue lupis ini terletak pada tekstur beras ketan yang pulen legit dengan aroma wangi daun pisang. Kue lupis bisa dibentuk segitiga atau berbentuk silinder panjang seperti lontong,” pungkasnya. (**)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 113 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bi-bi-bi dan Ketan Kratok Direkomendasikan jadi Warisan Budaya Takbenda asal Kota Probolinggo

13 Oktober 2025 - 19:45 WIB

Festival Kue Bulan di TITD Pay Lien San, Tradisi Tionghoa yang Terus Dilestarikan

7 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Ratusan Warga Berebut Gunungan Ketan dan Hasil Bumi di Festival Desa Darungan

28 September 2025 - 11:14 WIB

Ada Festival Ancak Agung di Jember, Diwarnai 500 Gunungan Hasil Bumi

24 September 2025 - 16:37 WIB

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Trending di Budaya