Menu

Mode Gelap
Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk Kapolres Probolinggo Tancap Gas usai Resmi Menjabat, Kini Sidak Ruang Tahanan Dua Korban Perahu Terbalik di Pasuruan Ditemukan, Total 4 Meninggal

Sosial · 10 Apr 2023 04:44 WIB

Bukber di Pasuruan, Istri Mendiang Gus Dur Sampaikan Pentingnya Jaga Persatuan dan Kesatuan 


					TAUSYIAH: Hj. Shinta Nuriyah Wahid memberikan tausiyah (arahan) sebelum buka bersama warga. (foto: Moh. Rois) Perbesar

TAUSYIAH: Hj. Shinta Nuriyah Wahid memberikan tausiyah (arahan) sebelum buka bersama warga. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Istri Presiden RI ke-4, Hj. Shinta Nuriya Wahid menggelar buka bersama (bukbe) di Kabupaten Pasuruan, Minggu (9/4/2023) sore.

Buka bersama tersebut digelar di sebuah Klinik yang berada di Desa Oro-oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.

Dalam buka bersama yang dihadiri ratusan orang itu, istri mendiang KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyampaikan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Menurutnya, persatuan dan kesatuan bangsa, serta Pancasila, memiliki hubungan yang erat dengan puasa, yakni sama-sama menjaga ego dan melatih kesabaran.

“Persatuan dan kesatuan bangsa serta pancasila sangkut pautnya dengan puasa itu sangat erat sekali, karena amalan puasa ada dalam pancasila,” kata Shinta.

Shinta berharap masyarakat bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, karena persatuan dan kesatuan bangsa merupakan kunci utama dalam tegaknya bangsa Indonesia.

“Harapan kepada masyarakat jelas, harus selalu berupaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” Shinta menegaskan.

Shinta menjelaskan bahwa kegiatan buka bersama ini telah menjadi rutinitas sejak ia bersama suaminya, Gus Dur. Namun, tahun ini kegiatan tersebut baru dilaksanakan setelah pandemi.

“Selama pandemi tertunda, ini baru kami mulai lagi. Tahun ini diselenggarakan di Pulau Jawa. Sebenarnya acara ini bukan buka bersama, tapi sahur bersama. Karena buka bersama itu banyak yang menyelengarakan, tetapi kalau sahur bersama itu susah,” jelasnya. (*) 

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kapolres Probolinggo Tancap Gas usai Resmi Menjabat, Kini Sidak Ruang Tahanan

15 Juli 2025 - 16:24 WIB

Mesin Combine Kecil di Grati Lumajang Dibiarkan Mangkrak 10 Tahun

15 Juli 2025 - 13:23 WIB

Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian

14 Juli 2025 - 21:19 WIB

Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang

14 Juli 2025 - 11:31 WIB

Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama

14 Juli 2025 - 11:11 WIB

Ada Festival Cerutu di Jember, Diwarnai Gerojokan Bansos bagi 40 Ribu Buruh Tani

13 Juli 2025 - 18:55 WIB

Bupati Ikuti Fatwa MUI Soal Sound Horeg: Tidak Dilarang, Tapi Harus Dikendalikan

13 Juli 2025 - 15:30 WIB

Menteri P2MI Kunjungi BLKLN Pasuruan, Tekankan Pentingnya Skill dan Prosedur Resmi

12 Juli 2025 - 08:22 WIB

Pemilik Warung GOR A. Yani Bongkar Bangunan Sendiri, Pindah ke Tenda

10 Juli 2025 - 20:37 WIB

Trending di Sosial