Menu

Mode Gelap
Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan

Pemerintahan · 24 Jan 2023 20:19 WIB

Kurangi Resiko Bencana, Migitasi di Lumajang Sasar Kelompok Disabilitas


					SOSIALISASI: Suasana sosialisasi kebencanaan kepada kelompok disabilitas di Aula BPBD Lumajang. (foto: Asmadi) Perbesar

SOSIALISASI: Suasana sosialisasi kebencanaan kepada kelompok disabilitas di Aula BPBD Lumajang. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Badan Penanggulanagn Daerah Bencana (BPBD) Kabupaten Lumajang memberikan sosialisasi dan simulasi tanggap bencana, Selasa (24/1/2023).

Mitigasi kebencanaan ini di Aula Kantor BPBD Kabupaten Lumajang ini diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus di Yayasan Pendidikan Luar Biasa Samala Nerugrasa Lumajang.

Kasubid Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lumajang, Amni Najmi mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada para penyandang disabilitas saat menghadapi bencana.

“Biarpun pelaksanaan pertolongannya berbeda tapi kami ingin selalu melibatkan bapak/ibu wali murid dan guru di dalam metode-metode untuk manajemen kebencanaan. Sehingga anak-anak disabilitas tidak panik dan memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana,” kata Amni.

Selain itu, dikatakan Amni, bahwa pembelajaran penanggulangan bencana melalui jalur pendidikan, terutama kepada anak kebutuhan khusus bisa menjadi langkah awal dalam membangun masyarakat sadar bencana.

“Sehingga ketika terjadi bencana siswa, guru dan masyarakat tidak lagi kebingungan dan panik karena telah memahami bagaimana cara mengurangi risiko bencana. Harapannya, pengetahuan yang didapat ditularkan pada lingkungan sekitar dalam rangka mengurangi risiko bencana,” imbuhnya.

Sementara itu, Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang Kustari Sumardi dalam paparannya menjelaskan anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus perlu diberikan pemahaman, terutama saat mitigasi bencana.

Salah satu yang perlu dilakukan saat mitigasi adalah pendataan di kawasan rawan bencana terkait jumlah penyandang disabilitas.

“Ada fase-fase bencana yang perlu melibatkan para penyandang disabilitas, yakni pra-bencana, saat bencana dan pasca-bencana. Pada fase pra-becana, upaya difokuskan pada mitigasi dan kesiapsiagaan,” terang Kustari.

Untuk memudahkan pemahaman terhadap materi, Kustari menggunakan media video kebencanaan sekaligus pengenalan alat-alat yang dimiliki BPBD dalam penanganan bencana.

Alat-alat yang digunakan untuk simulasi itu diantaranya pelampung rescue, chainsaw, helm rescue, ring buoy, tandu dan alat-alat pendukung lainnya. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat

14 Juli 2025 - 15:36 WIB

Tidak Ada yang Dirumahkan, Bupati Lumajang Tegaskan Komitmen untuk Honorer R4

14 Juli 2025 - 09:03 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Bupati Ikuti Fatwa MUI Soal Sound Horeg: Tidak Dilarang, Tapi Harus Dikendalikan

13 Juli 2025 - 15:30 WIB

Rp7 Miliar Digelontorkan, Ini Rincian Penataan Kawasan Kumuh Senduro

13 Juli 2025 - 14:12 WIB

Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Kapolres Probolinggo, AKBP M. Wahyudin Latif Resmi Gantikan AKBP Wisnu Wardana

11 Juli 2025 - 23:12 WIB

Antisipasi Kecelakaan Tambang, Pemkab Lumajang Siapkan BPJS Ketenagakerjaan untuk Ribuan Pekerja

11 Juli 2025 - 18:37 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Ketua DPRD: BUMD BPR Lumajang Harus Jadi Pilar Pembangunan Ekonomi Rakyat

8 Juli 2025 - 14:54 WIB

Trending di Pemerintahan