Menu

Mode Gelap
Tertibkan Truk ODOL, Dishub Kabupaten Probolinggo Segera Pasang Portal Jalan di Tongas KONI Desak Pemkot Probolinggo Segera Cairkan Bonus Atlet Peraih Medali PON Pemkab Lumajang Siapkan Rp36 Juta untuk Asuransi Pertanian 1.000 Hektare Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang Jelang Pindah, AKBP Wisnu Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Puluhan Anggota Polres Probolinggo Ibu Rumah Tangga di Jember Disekap Suami, Korban Disiksa dan Kaki Dirantai

Peristiwa · 27 Des 2022 14:45 WIB

Setahun, Nyawa 142 Pengguna Jalan di Lumajang Melayang Akibat Kecelakaan


					Setahun, Nyawa 142 Pengguna Jalan di Lumajang Melayang Akibat Kecelakaan Perbesar

Lumajang,- Jumlah kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2022 di Kabupaten Lumajang mencapai 604 kejadian. Dari jumlah itu, korban meninggal dunia sebanyak 142 orang dan korban luka berat 58 orang.

Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Lumajang, Ipda Loni Roi mengatakan, kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Lumajang mayoritas diakibatkan oleh ‘human error’ pengemudi, baik berupa kelalaian, mengantuk hingga melanggar lalu lintas.

Adapun perkara lakalantas yang berlanjut hingga ke pengadilan dan sudah diputus majelis hakim sebanyak 7 kasus.

“Perkara yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan paling banyak, totalnya 423 perkara. Artinya banyak korban yang saling menyadari dengan menganggap kecelakaan sebagai musibah,” kata Loni, Selasa (27/12/2022).

Selain itu, lanjut dia, dari ratusan kasus laka ada 27 kejadian yang berupa tabrak lari. Hingga saat ini, pelaku tabrak lari belum tertangkap lantaran minimnya saksi dan informasi di lokasi kejadian.

“Laka lantas terbanyak itu terjadi di bulan Maret, dengan total kejadian sebanyak 64 kasus. Sementara, jika ditinjau dari tingkat fatalitas korban meninggal setelah terlibat kecelakaan, ada di bulan September dengan jumlah 17 orang,” papar dia.

Lokasi yang paling sering terjadi kecelakaan, dijelaskan Loni, paling banyak berada di sekitar wilayah Kecamatan Kedungjajang.

“Hasil evaluasi, kejadian tahun ini meningkat tajam jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Karena tahun 2022, semua aktifitas kembali normal tidak lagi ada pembatasan,” jelasnya.

Dikatakan Loni, rata-rata masyarakat menggunakan helm karena takut kepada petugas kepolisian. Bukan karena kesadaran untuk keamanan ketika berkendara.

“Meskipun begitu sosialisasi setiap pekan dilakukan baik ditempat terorganisir dan tidak terorganisir seperti di pangkalan ojek, sekolah, maupun pasar berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 102 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ibu Rumah Tangga di Jember Disekap Suami, Korban Disiksa dan Kaki Dirantai

2 Juli 2025 - 08:15 WIB

Enam Nelayan di Jember Hilang Misterius saat Melaut, Keluarga Resah

1 Juli 2025 - 07:45 WIB

Olah TKP Pelemparan Bondet di Sumberejo Probolinggo, Polisi Terjunkan Anjing Pelacak

30 Juni 2025 - 07:34 WIB

Dituduh Punya Ilmu Santet, Lansia di Sumberejo Probolinggo Dilempari Bondet

30 Juni 2025 - 07:11 WIB

Pulang dari Berobat, Anak Kecil di Pasuruan Terluka Saat Dihadang Begal

26 Juni 2025 - 13:05 WIB

Korban Tabrak Lari, Penjual Tempe di Pasuruan Tewas

24 Juni 2025 - 13:28 WIB

Diduga Mengantuk, Sopir Truk Tewas Tabrak Tronton di Nguling

21 Juni 2025 - 16:23 WIB

Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran?

17 Juni 2025 - 22:17 WIB

Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

17 Juni 2025 - 18:29 WIB

Trending di Peristiwa