Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Kesehatan · 20 Okt 2022 17:16 WIB

Dinkes Minta Stop Konsumsi Sirup


					Dinkes Minta Stop Konsumsi Sirup Perbesar

Kraksaan – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengimbau seluruh apotek dan tenaga kesehatan untuk menyetop sementara penjualan maupun meresepkan obat sirup kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan terkait imbas dari 206 anak Indonesia mengalami gangguan ginjal akut misterius, 99 di antaranya meninggal dunia.

Hal ini pun dipertegas oleh Mujoko, Plt Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. Ia menyampaikan, imbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak yang dikeluarkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes.

“Termasuk yang sudah beli, jangan dikonsumsi dulu,” katanya, Kamis (20/10/2022).

Ia juga memastikan, pihaknya juga sudah memerintahkan kepada para nakes setempat untuk tidak memberikan resep obat sirup kepada masyarakat yang berobat. Sebab, kemenkes menilai beberapa jenis sirup mengandung tiga senyawa berbahaya bagi penderita ginjal akut, yakni ethylene glycol-EG, diethylene glycol-DEG, dan ethylene glycol butyl ether (EGBE).

“Sirup apa pun jangan dibeli dulu sambil nunggu hasil risetnya dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan, Red),” ujarnya.

Di sisi lain, ia bersyukur di Kabupaten Probolinggo hingga kini masih belum ada masyarakat yang terkena penyakit ginjal akut tersebut. Padahal, saat ini Provinsi Jawa Timur menjadi yang terbanyak ketiga secara nasional untuk temuan ginjal akut tersebut setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

“Semoga tidak ada ke depannya, maka dari itu kami imbau jangan konsumsi sirup dulu,” paparnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional