Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Kesehatan · 20 Okt 2022 17:16 WIB

Dinkes Minta Stop Konsumsi Sirup


					Dinkes Minta Stop Konsumsi Sirup Perbesar

Kraksaan – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengimbau seluruh apotek dan tenaga kesehatan untuk menyetop sementara penjualan maupun meresepkan obat sirup kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan terkait imbas dari 206 anak Indonesia mengalami gangguan ginjal akut misterius, 99 di antaranya meninggal dunia.

Hal ini pun dipertegas oleh Mujoko, Plt Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. Ia menyampaikan, imbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak yang dikeluarkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes.

“Termasuk yang sudah beli, jangan dikonsumsi dulu,” katanya, Kamis (20/10/2022).

Ia juga memastikan, pihaknya juga sudah memerintahkan kepada para nakes setempat untuk tidak memberikan resep obat sirup kepada masyarakat yang berobat. Sebab, kemenkes menilai beberapa jenis sirup mengandung tiga senyawa berbahaya bagi penderita ginjal akut, yakni ethylene glycol-EG, diethylene glycol-DEG, dan ethylene glycol butyl ether (EGBE).

“Sirup apa pun jangan dibeli dulu sambil nunggu hasil risetnya dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan, Red),” ujarnya.

Di sisi lain, ia bersyukur di Kabupaten Probolinggo hingga kini masih belum ada masyarakat yang terkena penyakit ginjal akut tersebut. Padahal, saat ini Provinsi Jawa Timur menjadi yang terbanyak ketiga secara nasional untuk temuan ginjal akut tersebut setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

“Semoga tidak ada ke depannya, maka dari itu kami imbau jangan konsumsi sirup dulu,” paparnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan