Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Religi & Pesantren · 17 Okt 2022 16:02 WIB

Kisah Himami Hafsawati, Santri Genggong yang Kini Berdakwah di Papua


					Kisah Himami Hafsawati, Santri Genggong yang Kini Berdakwah di Papua Perbesar

Probolinggo,- Hidup jauh dari orang tua memang berat. Selain harus bisa hidup mandiri, ia harus mampu menahan rasa rindu yang sangat mendalam kepada keluarganya. Inilah yang dirasakan Himami Hafsawati saat ini.

Himami Hafsawati merupakan salah satu santri Pondok Salafiyah Zainul Hasanain Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong Probolinggo, sejak 2014-2021. Sambil nyantri, ia melanjutkan pendidikan S-1 di Universitas Zainul Hasan (UNZAH) Genggong dan lulus tahun 2021.

Setelah lulus dari UNZAH Genggong, ia melanjutkan pendidikan untuk kursus bahasa di Kampung Inggris Pare Kediri. Tujuan utamanya adalah belajar bahasa Inggris sebagai jembatan melanjutkan kuliah S-2 di luar negeri.

Namun, di pertengahan jalan ia mendapatkan kabar tentang pendaftaran da’i berkhidmat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang akan dikirimkan ke daerah 3T Papua selama satu tahun.

Seketika, ia teringat cita-cita almarhum ayahnya, KH. Abdurrahman Rusydi. “Bahwa beliau sangat ingin saya menjadi Daiyah, beliau sangat ingin saya melayani ummah,” cerita Himami.

Berbekal cita-cita mendiang sang ayah dan modal ilmu pengetahuan yang bisa dibilang ala kadarnya, Himami lantas membulatkan diri untuk mendaftar di program tersebut.

Adapun mekanisme pendaftarannya, dimulai dari seleksi berkas, mengirimkan video pidato, membaca Al Qur’an dan kitab kuning ke email komisi dakwah MUI Pusat.

“Seminggu setelahnya, saya dihubungi untuk wawancara pertama melalui zoom yang berisi kesiapan menjadi da’i-da’iyah di Papua dengan segala latar belakangnya,” jelasnya.

Tak disangka, Himami lolos dalam wawancara kedua tentang kebangsaan dan Islam washotiyah, tajwid, serta Al Quran dan maknanya. Keesokan harinya, ada panggilan untuk wawancara via zoom lagi dari MUI Pusat.

Ternyata di rapat online tersebut, hanya ada 8 peserta dan telah dinyatakan lolos dalam program da’i-da’iyah yang berhak berkhidmat ke bumi cendrawasih.

“Alhamdulillah, hanya saya yang berasal dari Jawa Timur. Lainnya, dua orang dari Medan, kemudian masing-masing dari Jambi, Subang, Cilacap, Demak, dan Lombok” tutur dara asal Desa Kaliboto Lor, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang ini.

Pada tanggal 13 Oktober 2022 ia terbang dari Jakarta setelah mengikuti pembekalan menuju Papua Barat, tepatnya di Kabupaten Kaimana.

Adapun 8 peserta lainnya disebar ke Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Bintuni, Teluk Wondama, Raja Ampat, dan Manokwari.

“Sesampainya di Kabupaten Kaimana, alhamdulillah saya di sambut hangat oleh ketua dan dan beberapa pengurus MUI Kabupaten Kaimana” terangnya.

Menurut Himami, salah satu tujuan ikut program ini adalah untuk mengamalkan ilmu kepada masyarakat luas, terlebih kepada warga 3T di Provinsi Papua Barat.

“Saya juga ingin jihad fi sabilillah seperti Rasulullah. Jika zaman Rasulullah berjihad dengan perang. Namun sekarang jihad dengan mensyiarkan agama Islam melalui majelis-majelis ta’lim. Sehingga kualitas hidup peradaban semakin meningkat dimanapun kita berada” tambahnya.

Pencapaian Himami tentu bukan karena faktor keberuntungan. Sebab sejak di pesantren, ia beberapa kali berhasil menorehkan capaian memuaskan, khususnya dalam bidang dai-daiyah.

Ia pernah juara 1 Lomba Dai Cilik tingkat kabupaten Lumajang 2009, Juara 1 Lomba Porseni Pidato Bahasa Indonesia tingkat Kabupaten Lumajang 2009, Juara 1 Lomba MSQ Se Kabupaten Probolinggo, Juara 3 Lomba Pidato Virtual tingkat Jawa timur, Finalis Duta ISNU Jawa timur, dan Wisudawati Terbaik 1 Fakultas Syariah 2021 UNZAH.

Ia pun juga pernah aktif di berbagai organisasi, seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan Permandingan Madzhab, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah UNZAH, ketua lembaga pengembangan dakwah PZH Genggong, dan ketua keamanan Pondok Zainul Hasanain 2019-2022.

“Jangan pernah takut untuk berpindah dari zona nyaman. Selagi masih muda dan banyak tenaga. Carilah ilmu kapanpun dan dimanapun. Teruslah maju dan bergerak lebih dalam urusan agama. Karena insyaallah jika kita sudah paham agama, dunia akan mengikutinya,” beber Himami. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 115 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim

17 September 2025 - 15:16 WIB

Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

16 September 2025 - 17:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Belasan Tahun Berlatih Tilawah, Istiqamah dan Doa Guru Jadi Bekal Herman di Panggung MTQ Jawa Timur 2025

13 September 2025 - 07:29 WIB

Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025

12 September 2025 - 19:11 WIB

Trending di Pemerintahan