Menu

Mode Gelap
Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo Anggaran Zonk, Persipro 54 Diambang Kegagalan Ikuti Liga 4 Jawa Timur Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah GMNI Jember Lurug Kantor DPRD, Desak Reformasi Polri hingga Transparansi DPR Pemuda di Pasuruan Dikeroyok Gara-gara Serempetan Motor, Satu Pelaku Ditangkap Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

Ekonomi · 15 Okt 2022 15:42 WIB

Mantan Karyawan Pabrik Keramik, Sukses Dirikan Keramik Rumahan Beromset Jutaan


					Mantan Karyawan Pabrik Keramik, Sukses Dirikan Keramik Rumahan Beromset Jutaan Perbesar

Probolinggo – Seorang mantan karyawan pabrik keramik asal Kelurahan/ Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo sukses membuat kerajinan keramik rumahan beromset jutaan rupiah per bulan. Sempat terpuruk karena karena pandemi Covid-19, kini usaha yang telah didirikan sejak 20 tahun yang lalu itu sudah memiliki puluhan karyawan.

Adalah Edi Cahyo Purnomo (55), warga Jalan Cangkring, Kota Probolinggo yang menekuni usaha keramik. Usaha yang ia dirikan itu bernama “Kinasih”. Bermula atas kecintaannya terhadap seni pembuatan keramik saat ia kerja di salah satu pabrik keramik.

Kecintaan akan seni keramik bertambah, tatkala, Edi sapaan akrabnya berpindah-pindah kerja di beberapa pabrik keramik, baik di Probolinggo hingga luar kota. Barulah, ilmu yang ia dapat kemudia ia aplikasikan dengan membuat kerajinan keramik.

Hasil kerajinan keramiknya mendapat respon positif, hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk membuka usaha kerajinan keramik. Banyak pesanan yang ia terima, mulai dari keramik untuk suvenir, hingga, aksesoris, dan vas bunga.

“Alhamdulillah kerajinan keramik yang saya dirikan ini berkembang pesat, hingga saya mempunya sekitar 30 karyawan untuk mengisi beberapa pos pembuatan keramik,” ujar Edi.

Usaha yang digeluti Edi ini sempat mendapat ujian, di mana saat pandemi Covid-19 merebak, usahanya memgalami kerugian. Ia harus merumahkan karyawan dan hanya menyisakan seorang karyawan.

Namun, dua tahun berselang, serta seiring meredanya pandemi Covid-19, usaha Edi kembali bangkit. Ia memulai produksi untuk memenuhi order kerajinan keramik.

Selain itu, Edi juga sudah mulai kembali memperkerjakan 10 karyawan untuk membantunya memproduksi order yang masuk.

Untuk kerajinan keramiknya, Edi memberi harga variatif, tergantung ukuran, hingga bentuk, dan juga kesulitan. Namun demikian, meski kerajinan keramik yang ia produksi terdapat cacat saat produksi, namun kerajinan keramik masih laku dijual khususnya vas bunga untuk tanaman bonsai.

“Alhamdulillah setelah pandemi, banyak orderan masuk, mulai dari Jember, Surabaya, hingga Bali, yang merupakan langganan. Untuk omset meskipun tak sebesar sebelum Covid-19, saat ini sudah bisa untuk membayar karyawan,” imbuh Edi.

Sementara, salah satu karyawan bagian ukir, Subianto mengatakan, ia sudah ikut “Kinasih” sejak 12 tahun yang lalu. Ia memang salah satu spesialis ukir, hingga pembuatan ornamen keramik.

“Untuk membuat ornamen keramik dengan tingkat kesulitan tinggi seperti membuat naga membutuhkan waktu selama 15 menit, tergantung tingkat kesulitannya,” ujarnya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 513 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Trending di Ekonomi