Menu

Mode Gelap
Sae Law Care Segera Evaluasi Perwakilannya sebagai Humas Satgas Miras Kabupaten Probolinggo Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar Soal Sound Horeg, MUI Lumajang Serukan Kesatuan Sikap atas Fatwa Nasional dan Menunggu Instruksi Gubernur Jatim Dinilai jadi Biang Kegaduhan, Aliansi Desak Humas Satgas Miras Kabupaten Probolinggo Dicopot Diduga Akibat Korsleting, Tiga Mobil Warga Sukorejo Hangus Terbakar Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

Peristiwa · 25 Sep 2022 13:09 WIB

Berkat Madu Klanceng, Pemuda Lereng Semeru Tembus Perguruan Tinggi 


					Berkat Madu Klanceng, Pemuda Lereng Semeru Tembus Perguruan Tinggi  Perbesar

Lumajang,- Seorang mahasiswa Institut Agama Islam Syarifuddin (IAIS) Lumajang, berhasil menekuni usaha bisnis madu klanceng. Usaha yang ia rintis tersebut terbilang sukses karena produknya bisa dipasarkan hingga ke luar daerah.

Mahasiswa kreatif itu adalah Andri Fahrozi (20), warga Desa Bedayutalang, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Sejak 11 tahun terakhir, ia menekuni usaha bisnis ternak lebah penghasil madu klanceng.

Andri, sapaan akrabnya menyebut, awal mula ia tertarik menggeluti usaha tersebut saat ia melihat temannya berternak lebah. Kemudian ia tertarik untuk mencobanya.

Awalnya, ia hanya membeli 70 kotak sarang lebah yang harganya Rp200 ribu per kotak, harga tersebut sudah termasuk bibitnya. Kemudian ia mencari lebah sendiri di alam bebas.

“Per kotak bisa menghasilkan minimal 250 ml, harganya kalau dijual per botol 250 ml Rp75 ribu, kalau kemasan 1 liternya seharha Rp300 ribu,” kata Andri, Minggu (25/9/22).

Diakuinya, usaha ternak lebah penghasil madu klanceng ini tergolong mudah. Pasalnya, tidak usah memberi makan. Hanya tantangannya, lebah akan kabur kalau sudah panen hingga lima kali.

Dari segi pemasaran, ia mengaku tidak banyak menemukan kendala. Sebab, produknya bisa dengan mudah dipesan banyak konsumen. Bahkan, produknya bisa menembus luar daerah, seperti Surabaya, Lamongan, Bali, hingga Semarang.

Selain mengembangkan usaha ternak madu klanceng di lingkungan rumahnya, ia sekarang juga menyediakan kotak bibit ternak untuk dijual bagi peternak pemula.

“Kotak bibitnya ini selain dipesan masyarakat Lumajang juga ada yang dari luar daerah, seperti Pasuruan, Malang dan Jember,” akunya.

Hingga saat ini, selain menyediakan kotak dan bibit untuk dijual, ratusan kotak juga masih produktif menjadi sarang lebah madu klanceng penghasil pundi-pundi rupiah dengan masa panen 2 hingga 3 bulan.

“Saat ini sedikitnya ada 800 kotak yang masih produktif menjadi sarang lebah,” imbuh pemuda di lereng Gunung Semeru ini.

Ditanya mengenai omzet, ia mengaku tidak bisa merinci secara pasti. “Tidak pasti, tetapi jika 1 kotak minim panen 250 ml, maka jika 800 kotak tinggal mengalikan,” timpalnya.

Menurutnya, bisnis ini masih menjanjikan karena peluang usahanya masih jarang diketahui banyak orang. “Yang penting tekun dan tahu peluang pasar,” saran dia.

Berkat panen lebah madu ‘trigoni levi’ atau lebih dikenal lebah klanceng ini, Andri mampu menopang ekonomi keluarganya. “Bahkan juga untuk biaya pendidikan di bangku kuliah,” ia memungkasi. (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 96 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Diduga Akibat Korsleting, Tiga Mobil Warga Sukorejo Hangus Terbakar

17 Juli 2025 - 14:29 WIB

Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok

15 Juli 2025 - 19:04 WIB

Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf

15 Juli 2025 - 18:15 WIB

Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

15 Juli 2025 - 17:00 WIB

Dua Korban Perahu Terbalik di Pasuruan Ditemukan, Total 4 Meninggal

15 Juli 2025 - 13:51 WIB

Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok

14 Juli 2025 - 19:30 WIB

Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya

14 Juli 2025 - 17:56 WIB

Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya

14 Juli 2025 - 16:21 WIB

Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

14 Juli 2025 - 15:07 WIB

Trending di Peristiwa