Menu

Mode Gelap
Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

Lingkungan · 22 Sep 2022 16:32 WIB

Tujuh Kecamatan di Lumajang Mulai Krisis Air Bersih 


					Tujuh Kecamatan di Lumajang Mulai Krisis Air Bersih  Perbesar

Lumajang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, menetapkan status siaga darurat kekeringan dan krisis air bersih hingga waktu yang tidak ditentukan.

Langkah itu dilakukan mengingat cuaca yang fluktuatif di Kabupaten Lumajang membuat sejumlah wilayah terancam mengalami kekeringan.

Akhir-akhir ini, cuaca di lumajang sedang mengalami musim kemarau. Wargapun akan mengalami kesulitan air bersih. Sebaliknya, apabila musim hujan turun, air tersedia cukup melimpah.

Per hari ini, Kamis (22/9/22), data yang berhasil dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, setidaknya ada sebanyak 48 titik lokasi yang mengalami krisis air bersih.

Puluhan titik itu tersebar di 18 Desa dan 7 Kecamatan. Namun, jumlah ini kemungkinan masih bisa bertambah, sebab banyak desa dengan tingkat kerawanan yang sama namun belum melapor.

Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik (PKL) BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, beberapa kecamatan yang rawan mengalami kekeringan meliputi Kecamatan Kedungjajang, Ranuyoso, Klakah, Randuagung, Gucialit, Padang, dan Lumajang Kota.

Menurutnya, saat ini di kawasan tersebut telah dilakukan assesmen meliputi pengecekan sumber air dan debit air. Hasilnya, debit airnya memang mengalami penurunan dari sebelumnya.

“Asesmen dan validasi data menjadi dasar kami kawasan mana saja yang terdampak. Kami sudah menyiapkan proses dropping-nya. Karena dari personel maupun armada sudah siap, bahkan semua tangki armada juga sudah kami bersihkan,” kata Wawan.

Saat ini, lanjut Wawan, masih belum.ada masalah yang serius terhadap pasokan air bersih. Hanya saja ada sebagian besar daerah yang debit airnya mengalami banyak pengurangan.

“Jadi di kawasan itu (krisis air bersih) sebenarnya masih terdapat air, hanya saja debitnya sedikit dan terbatas,” tuturnya.

Wawan menambahkan, hingga saat ini dropping air bersih terus dilakukan. Bahkan, sudah disiapkan 4 kendaraan khusus untuk menyalurkan air bersih kesejumlah desa yang mengalami kekeringan.

“Empat unit mobil kami siapkan untuk dropping, masing-masing bisa menampung 500 liter air bersih,” pungkas dia. (*)

 

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan