Menu

Mode Gelap
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Ledakan Bondet di Sumber Wetan Kota Probolinggo Permudah Mobilitas Warga ke Surabaya, Pemkot Probolinggo Bakal Fasilitasi Rute KA Komuter Lempar Molotov ke Pos Polisi, Pria di Pandaan Ditangkap Aksi Pengeroyokan Terjadi di Nguling Pasuruan, Satu Pelaku Ditangkap, Dua Lainnya dalam Pencarian Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap Kongres Persatuan PWI 2025 Tuntas, Menteri Komdigi Dorong Pertumbuhan Jurnalisme Berkualitas

Politik Dan Pemerintahan · 8 Sep 2022 17:11 WIB

Demo, PMII Tolak Kenaikan BBM


					Demo, PMII Tolak Kenaikan BBM Perbesar

Krkasaan – Ratusan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo Raya berdemo di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Probolinggo, Kamis (8/9/2022). Mereka menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah.

Masa yang titik kumpulnya di Lapangan Pajarakan tersebut tiba di kantor DPRD tepat pukul 14.35 WIB. Mereka pun langsung memenuhi halaman luar kantor DPRD setempat yang sudah dipasangi kawat berduri.

Dalam tuntutannya, massa demo secara tegas menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah. Mereka pun menuntut harga BBM kembali diturunkan seperti semula.

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi tersebut, Abdul Rozak mengatakan, kenaikan harga BBM ini pasti akan menyengsarakan rakyat. Sebab, dengan kenaikan harga BBM, harga sembako juga akan naik. “Jelas hal ini akan semakin mencekik rakyat,” katanya.

Selain itu, kenaikan harga BBM tersebut, menurutnya, telah menunjukkan secara jelas ketidakkonsistenan pemerintah. Di saat pemerintah sedang berupaya memulihkan perekonomian nasional pasca Covid-19, justru dalam kebijakan lainnya pemerintah juga menaikkan harga BBM.

“Dan juga, Probolinggo sudah masuk daerah miskin, tentu kebijakan ini akan memunculkan kemiskinan-kemiskinan baru selanjutnya,” katanya.

Rozak juga menegaskan, agar aspirasi yang dibawa dalam aksi tersebut untuk disampaikan kepada pemerintah dan DPR RI. Ia pun memberikan waktu selama tujuh hari agar permintaan penurunan BBM tersebut disampaikan.

“Kalau tidak ada bukti selama 7 x 24 jam, maka kami pastikan akan mendatangi kantor dewan ini dengan masa yang lebih banyak,” ujarnya.

Sementara itu, pimpinan komisi I DPRD setempat, Supoyo mengatakan, pihaknya sudah menampung aspirasi dari massa aksi PMII tersebut. Ia pun berjanji akan secepatnya menyampaikan aspirasi tersebut kepada pusat.

“Aspirasinya kami terima, nanti kami sampaikan ke atas,” ucapnya sesaat setelah menemui massa aksi.
Setelah ditemui oleh DPRD dan aspirasinya ditampung, peserta aksi tersebut kemudian membubarkan diri secara tertib.(*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 52 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Korsleting Arus Pendek, Rumah di Jember Hangus Terbakar

4 September 2025 - 05:34 WIB

Tragis! Seorang Pria Tewas Dibacok saat Isi BBM di Jalur Wisata Bromo

2 September 2025 - 15:50 WIB

Kisah Tragis Faisol, Tertabrak KA saat Hendak Ambil HP Jatuh di Pesisir Probolinggo

2 September 2025 - 10:33 WIB

Penganiayaan di Kedungsupit Probolinggo, Pemuda Dibacok 2 Orang Tak Dikenal

1 September 2025 - 07:40 WIB

Blarr! Bondet Meledak di Sumber Wetan Kota Probolinggo, Lukai Seorang Pemuda

31 Agustus 2025 - 07:45 WIB

Berawal dari Bakar Sampah, Warung di Kota Probolinggo Ludes Terbakar

30 Agustus 2025 - 20:05 WIB

Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Baru Pandaan Akan Direlokasi

29 Agustus 2025 - 17:38 WIB

Brak! Atap Kelas SMAN 1 Tiris Ambruk saat Jam Pelajaran, Puluhan Siswa Tertimpa

29 Agustus 2025 - 15:45 WIB

Bikin Geger! Ular Piton 3 Meter Masuk ke Rumah Warga di Mayangan

29 Agustus 2025 - 14:59 WIB

Trending di Peristiwa