Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Ekonomi · 5 Sep 2022 17:22 WIB

Tengkulak Keluhkan Harga Tembakau di Gudang


					Tengkulak Keluhkan Harga Tembakau di Gudang Perbesar

Probolinggo – Sejumlah gudang tembakau di Kabupaten Probolinggo mulai membeli tembakau dari petani lokal. Namun, hal ini nyatanya tak menyelesaikan persoalan tembakau.

Jika sebelumnya keluhan datang karena gudang yang tidak kunjung buka, kini sejumlah tengkulak mulai mengeluhkan harga yang dipatok gudang. Pasalnya, para tengkulak sudah mulai membeli tembakau dari petani sejak gudang belum buka.

“Di lapangan harga tembakau bisa sampai Rp52 ribu per kilogramnya. Tapi gudang paling tinggi itu Rp51 ribu,” kata Muhammad Farihin, tengkulak tembakau dari Kecamatan Krejengan, Senin (5/9/2022).

Ia pun mengeluhkan meskipun hanya selisih seribu rupiah, harga Rp51 ribu itu menurutnya dapat menimbulkan kerugian yang cukup banyak. Ditambah, harga tersebut juga tidak berlaku di semua gudang.

“Hanya satu gudang yang Rp51 ribu itu. Itu pun kemarin saya ruginya sampai Rp 700 ribu ketika memasok barang. Belum lagi rugi tenaga dan BBM kendaraan,” ujarnya.

Bahkan, tengkulak dari Desa Patemon itu mengatakan, salah satu cabang gudang tembakau ternama di Probolinggo yang produknya sudah merata di Indonesia, harga tertingginya dipatok Rp46 ribu.”Produk rokoknya laris, tapi harganya lebih rendah dari gudang lokal,” terangnya.

Meski begitu, pria yang akrab disapa Hen itu mengaku, tidak akan berhenti menjadi tengkulak tembakau. Sebab, ia meyakini nanti harga di lapangan akan mampu dijangkau oleh gudang.

“Jumlah tembakau tahun ini kan lebih sedikit dari tahun lalu, makanya dagang (tengkulak, Red.) itu berebut. Akhirnya harga di lapangan tinggi. Semoga saja nanti gudang bisa ambil lebih tinggi, rezeki kan sudah ada yang ngatur,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Perdagangan pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo Endang Ruatiningsih mengatakan, persoalan tembakau ini akan segera dicarikan solusi.

“Besok kami rapat dengan Asisten II bahas tembakau. Untuk sementara, pedagang itu kami imbau menyesuaikan harga dengan gudang. Karena gudnag yang di sini itu kan cabang, ketentuan harga dari gudang pusat,” ujarnya.(*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 50 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Trending di Ekonomi