Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Pendidikan · 1 Agu 2022 09:26 WIB

Tahun Ajaran Baru, Jumlah Siswa SMP Negeri di Kab. Probolinggo Kian Menyusut


					Tahun Ajaran Baru, Jumlah Siswa SMP Negeri di Kab. Probolinggo Kian Menyusut Perbesar

Kraksaan,- Mayoritas Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Probolinggo tak penuhi pagu (ambang batas) yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati (Perbup). Hal itu terlihat dari hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022-2023 yang dimiliki Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat.

Kepala Disdikbud setempat, Fathur Rozi mengatakan, kekurangan siswa pada SMP Negeri selalu terjadi setiap tahun. Menurutnya hal itu dikarenakan banyak lembaga SMP swasta dan lembaga-lembaga formal lainnya di pesantren.

“Hampir setiap tahun kekurangan siswa terjadi. Dari 74 SMP Negeri pada PPDB 2022 ini, 90 persen sekolah tidak mencapai pagu yang telah ditetapkan,” paparnya, Senin (1/8/22).

Dijelaskannya, pagu siswa baru SMP ditetapkan di dalam Perbup. Setiap sekolah memiliki jumlah rombongan belajar (rombel) yang berbeda. Sehingga pagu yang ditetapkan pada setiap sekolah juga berbeda.

“Setiap satu rombel idealnya itu 32 siswa. Beberapa SMP Negeri yang ada di Kabupaten Probolinggo ada yang sampai memiliki 7 rombel. Jadi kalau dikalikan 32, pagunya sampai 224 siswa,” ungkapnya.

Menurutnya, penetapan jumlah rombel dari setiap sekolah telah disesuaikan dengan ruang kelas yang dimiliki sekolah. Jadi tidak mungkin bagi sekolah yang hanya memiliki 1 rombel, melebihi pagu yang ditetapkan.

“Jumlah rombel itu sudah menyesuaikan dengan ruang kelas yang ada di sekolah. Jangan sampai dalam 1 rombel itu sampai 40 siswa. Itu tidak ideal, karena yang ideal itu 32 siswa setiap rombel,” Rozi menegaskan. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dulu Hanya Makan Sekali Sehari, Kini Siswa SD Ini Bisa Makan Dua Kali Berkat Program MBG

29 Agustus 2025 - 18:50 WIB

Polinema Jadi Harapan Baru Lumajang Cetak SDM Berdaya Saing Global

28 Agustus 2025 - 16:34 WIB

Tanpa Tunggu Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Jember Terima Siswa Sepanjang Tahun

1 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Demi Sekolah, Siswi SD di Lumajang Terjatuh Saat Digendong Ayahnya Seberangi Lahar Semeru

1 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

Sekolah Rakyat Segera Dimulai, Asrama dan Ruang Kelas Dikenalkan

11 Juli 2025 - 04:47 WIB

Trending di Pendidikan