Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Ekonomi · 5 Jun 2022 13:47 WIB

Harga Cabai di Kota Pasuruan Kian Pedas, Capai Rp100 Ribu/Kg


					Harga Cabai di Kota Pasuruan Kian Pedas, Capai Rp100 Ribu/Kg Perbesar

Pasuruan,- Harga cabai rawit di sejumlah pasar di Kota Pasuruan mencapai Rp 100 ribu per kilogram (kg). Salah satu, seperti yang terjadi di Pasar Besar Panggungrejo.

Mahalnya harga cabai ini mengakibatkan omzet penjualan para pedagang menuurun drastis. Sebab, warga yang membeli cabai mengurangi jumlah pembelian.

“Sangat menurun mas, biasanya dapat uang Rp 2 juta sekarang dapat Rp 1 juta,” kata Munjide, sorang pedagang di Pasar Besar Kota Pasuruan, Minggu (5/6/22).

Pedagang lain, Sunie juga mengaku omzet penjualannya menurun drastis. Biasanya ia menjual tiga kwintal cabai rawit per hari, sekarang hanya 50 kilogram, itu pun tidak seluruhnya habis.

“Penghasilan sangat turun, biasnaya dapat penghasilan Rp 500 ribu, sekarang maksimal Rp 100 ribu itu kalau dapat,” keluh Sunie.

Sementara itu, menurut petugas Pasar Besar Kota Pasuruan, Septyan Putra kenaikan harga cabai rawit ini sudah terjadi sejak Sabtu (4/6/2022) kemarin.

“Mulai kemaren mas, harga cabai mencapai Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu perkilonya. Sebelumnya harga cabai sekitar Rp 75 ribu sampai Rp 80 ribu per kilogram,” urai Septyan.

Dijelaskannya, kenaikan harga cabai diduga disebabkan karena sejumlah wilayah penghasil cabai gagal panen lantaran cuaca buruk yang terjadi selama dua pekan terakhir.

“Banyak petani yang gagal panen katanya pedagang, cabainya kena penyakit gitu,” jelasnya.

Akibat gagal panen tersebut, stok cabai menipis. Biasanya para pedagang mendapat 5 sak dari pengepul, namun jumlah itu kini berkurang jadi 1 sak yang berisi 10 kilogram cabai.

“Ada juga yang biasanya 300 kilogram, sekarang dapatnya 50 kilogram,” pungkas Septyan kepada wartawan. (*) 

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Trending di Ekonomi