Menu

Mode Gelap
Pecatan PNS di Probolinggo Diringkus Polisi Pasca Gelapkan Uang demi Judi Online Dana TKD Tidak Lagi Dipotong, Pemkab Lumajang Prioritaskan Perbaikan Sekolah Rusak Rumah di Mandaran Kota Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura Duh! Bayi Perempuan Ditemukan di Pos Ronda Pohsangit Leres Probolinggo, Sengaja Dibuang? Tak Ditahan, Dua Pemuda Pelaku Vandalisme di Kota Pasuruan Diserahkan ke Orang Tua

Pemerintahan · 26 Mei 2022 22:52 WIB

Empat Warga Pasuruan Meninggal Gegara Demam Berdarah


					Empat Warga Pasuruan Meninggal Gegara Demam Berdarah Perbesar

Pasuruan,- Empat orang warga di Kabupaten Pasuruan meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan pun melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) meningkatkan kewaspadaan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr Ani Latifah mengatakan, empat warga meninggal ini terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka meninggal dalam kurun waktu 4 bulan terakhir.

Selain 4 warga meninggal, dijelaskan dr. Ani, Dinkes Kabupaten Pasuruan mencatat sudah ada 238 kasus DBD sepanjang Januari-April 2022. Ia mengimbau masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai bentuk pencegahan.

“Demam berdarah itu penyakit yang harus diketahui sejak dini, dan seketika wajib diobati. Apabila penanganannya terlambat dan indikasi gejala sakitnya tidak diketahui secara dini, maka bisa berujung kematian,” kata dr. Ani, Kamis (26/5/22).

Ia menambahkan, sepanjang masyarakat menerapkan PHBS, maka kasus akan semakin menurun. Utamanya dengan tetap melakukan gerakan 3 M.

Gerakan itu meliputi menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, serta mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menimbulkan genangan air.

“Tetap jaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan kotor menjadi pemicu perkembangbiakan nyamuk, termasuk nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan DBD. Intinya PHBS dioptimalkan,” tegas dia.

Sebagai langkah antisipasi penyebaran nyamuk aedes agepthy, dr. Ani meminta masyarakat untuk bisa menghindari gigitan nyamuk saat tidur dengan menggunakan kelambu atau menyalakan obat nyamuk.

“Bisa juga dengan enggunakan lotion anti nyamuk saat beristirahat,” papar dr. Ani.

Hingga kini, Dinkes Pasuruan masih melakukan fogging (penyemprotan) secara masif, menggalakkan para jumantik (juru pemantau jentik) dan mengharapkan warga agar memasukkan bubuk Abate ke dalam genangan air yang bisa berpotensi jadi sarang nyamuk.

“Kita sudah melakukan penyelidikan edipomologi dengan memutus penularan. Fogging kita galakkan kebersihan lingkungan melalui sosialisasi, sekaligus kita galakkan para jumantik berkeliling ke rumah warga sembari membawa bubuk Abate,” pungkasnya. (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dana TKD Tidak Lagi Dipotong, Pemkab Lumajang Prioritaskan Perbaikan Sekolah Rusak

12 September 2025 - 14:10 WIB

Waspada Penipuan dan Penculikan Anak, Pemkot Probolinggo Keluarkan Surat Edaran

11 September 2025 - 18:49 WIB

Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar

11 September 2025 - 18:02 WIB

5.606 Buruh Tembakau Lumajang Kini Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan Berkat DBHCHT

10 September 2025 - 19:46 WIB

Jamin Kualitas MBG di Lumajang, BPOM dan Diskopindag Berikan Pengawasan Penuh

10 September 2025 - 15:47 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

KIM Jadi Ujung Tombak Literasi Digital, Diskominfo Lumajang Dorong Peningkatan IMDI

9 September 2025 - 14:15 WIB

Dialog Terbuka di Candi Jabung, Gus Haris Ajak Mahasiswa Bersamai Pemda Majukan Probolinggo

8 September 2025 - 19:33 WIB

Lagi, Pemkot Probolinggo Hibahkan Motor untuk Polisi RW demi Keamanan Wilayah

8 September 2025 - 17:17 WIB

Trending di Pemerintahan