Menu

Mode Gelap
Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

Pemerintahan · 15 Mei 2022 15:39 WIB

DPKH Tak Wacanakan Penutupan Pasar Hewan di Probolinggo


					DPKH Tak Wacanakan Penutupan Pasar Hewan di Probolinggo Perbesar

Probolinggo,- Di tengah-tengah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo menegaskan, tidak mewacanakan untuk menutup pasar hewan.

Pasalnya dari hasil pemantauan di sejumlah pasar hewan, belum ditemukan ternak sapi maupun kambing yang terindikasi terjangkit PMK. Hal tersebut menjadi pertimbangan kuat DPKH Kabupaten Probolinggo tidak menutup pasar hewan.

Kepala DPKH Kabupaten Probolinggo, Yahyadi mengatakan, pemantauan ternak di Pasar Hewan Besuk sebagai antisipasi penyebaran wabah PMK di Kabupaten Probolinggo, Kamis (12/5/2022) lalu menjadi bukti kuat jika di pasaran tidak ada hewan ternak terkena PMK.

“Setelah saya berkeliling di pasar hewan, petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo tidak menemukan ternak yang terkena PMK. Oleh karena itu sampai saat ini tidak ada rencana penutupan pasar hewan,” kata Yahyadi, Minggu (15/5/2022).

Oleh karenanya, menurut Yahyadi, pelaku pasar dan peternak diminta apabila ada tanda-tanda ternaknya terkena PMK di pasar hewan manapun agar segera melaporkan kepada petugas. Agar, segera ditindak lanjuti dan sesegera mungkin diobati oleh petugas.

“Tetapi dengan konsekuensi ternak harus dibawa pulang dan diobati, pengobatannya juga secara gratis. Selain itu, kendaraan yang digunakan untuk mengangkut ternaknya harus disemprot dengan disinfektan, ya sebagai antisipasi saja” ujar Yahyadi.

Penyemprotan terhadap kendaraan ini, menurut Yahyadi, karena virus dari wabah PMK ini sangat cepat sekali menular. Dalam garis besar, kata dia, penularannya tersebut bukan kepada manusia, akan tetapi kepada hewan ternak lainnya, dan itu harus segera dicegah sedini mungkin.

“Ini merupakan salah satu upaya pencegahan agar wabah PMK tidak menyebar secara luas. Harapannya Kabupaten Probolinggo bisa bebas dari wabah PMK, terlebih nantinya di pasaran hewan yang ada di sini,” tuturnya. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Trending di Pemerintahan