Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Peristiwa · 28 Feb 2022 20:17 WIB

Musim Hujan Diprediksi Berakhir Maret


					Musim Hujan Diprediksi Berakhir Maret Perbesar

PROBOLINGGO,- Musim hujan di Kabupaten Probolinggo diperkirakan akan mundur dari prediksi sebelumnya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebelumnya memprediksi jika hujan akan berakhir pada akhir Februari 2022 ini.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Rachmad Waluyo mengatakan, jika mundurnya prakiraan musim hujan ini tidak terlepas dari informasi yang didapat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur melalui sebaran cuaca.

“Dari BMKG, kami mendapatkan informasi jika musim hujan akan berakhir Maret mendatang. Hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat ini diperkirakan oleh BMKG akan berakhir pada Maret 2022 mendatang,” kata Rahmad, Senin (28/2/2022).

Selain itu, lanjut Rahmadi, dari prakiraan BMKG juga, meski musim hujan akan berakhir Maret mendatang, hujan masih bisa saja terjadi hingga Agustus nanti. Namun, kata dia, selepas itu potensi hujan yang akan terjadi intensitasnya sudah berkurang.

“Masih ada hujan, tapi sudah jarang-jarang, bukan dalam intensitas yang sering. Berakhirnya saja sampai (seringnya) hujan sampai Maret, tapi selepas itu, bulan berikutnya, diperkirakan hujan tapi tidak terlalu sering seperti sebelumnya, itu sampai Agustus,” ujar Rahmad.

Dikatakan Rahmad, penyebab mundurnya akhir musim hujan kali ini tidak terlepas dari jarak matahari dengan bumi. Saat ini jarak matahari dan bumi diperkirakan mencapai 160 juta kilometer. Hal ini, memang biasa terjadi pada tahun-tahun tertentu.

“Akibat jarak yang sangat jauh ini, tidak heran jika pada malam hari kondisi bumi sangat dingin. Hal ini kemudian menyebabkan kelembaban udara dan menyebabkan hujan. Semoga saja, meskipun masih memasuki musim hujan, bencana alamnya bisa menurun,” tutur Rahmad. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok

14 Juli 2025 - 19:30 WIB

Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya

14 Juli 2025 - 17:56 WIB

Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya

14 Juli 2025 - 16:21 WIB

Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

14 Juli 2025 - 15:07 WIB

Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan

14 Juli 2025 - 14:26 WIB

Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang

14 Juli 2025 - 11:59 WIB

Ditinggal Pergi, Rumah Kepala Dusun di Lumajang Terbakar Habis

13 Juli 2025 - 19:12 WIB

Tembok SDN Kalipang 1 Dibobol Tengah Malam, Pencuri Kabur Usai Kepergok Penjaga

13 Juli 2025 - 18:34 WIB

Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Pasuruan Disambut Suasana Haru

12 Juli 2025 - 16:06 WIB

Trending di Peristiwa