Menu

Mode Gelap
Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

Peristiwa · 22 Jan 2022 16:32 WIB

Pasca Banjir Bandang Pakuniran, Faisol Riza: Cari Pelaku Penebangan Hutan


					Pasca Banjir Bandang Pakuniran, Faisol Riza: Cari Pelaku Penebangan Hutan Perbesar

Pakuniran,- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis bahwa puncak musim hujan dan cuaca ekstrim di wilayah Jawa Timur akan terjadi pada Februari 2022. Oleh karenanya, warga diminta waspada, tak terkecuali di Kabupaten Probolinggo.

Atas hal itu, Ketua Komisi VI DPR-RI, Faisol Riza mengimbau agar masyarakat di kawasan rawan bencana meningkatkan kewaspadaan. Imbauan itu disampaikan saat ia meninjau lokasi terdampak banjir bandang, Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (22/1/2022) pagi.

Menurut Riza, pemanasan global dan mencairnya gunung es di Antartika menunjukkan bahwa saat ini perubahan iklim sudah sangat cepat. Sehingga, jelasnya, kewaspadaan menjadi salah satu kunci utama agar masyarakat bisa melakukan langkah antisipasi.

“Kita semua tahu bahwa tidak semuanya bisa ditangani oleh pemerintah, tidak semuanya bencana menjadi tanggung jawab pemerintah, tidak semua pencegahan bencana juga menjadi tanggung jawab pemerintah, kita harus sadar semua itu karena apa yang kita lakukan,” kata Riza.

Politisi PKB ini mencotohkan, pencegahan bencana alam salah satunya bisa diatasi dengan cara tidak menebang pohon di hutan secara sembarangan. Sebab hal itulah yang menjadi pemicu utama tanah longsor dan erosi di kawasan pegunungan.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Pasuruan – Probolinggo ini menambahkan, secara khusus ia mendukung langkah kepolisian untuk mengusut pemicu utama banjir bandang di Desa Gunggungan Kidul.

“Selain penebangan pohon hutan sembarangan kemudian menjadikan kegiatan-kegiatan yang mengurangi serapan hujan, itu yang seharusnya dicari. Banjir ataupun tanah longsor di beberapa daerah lainnya itu akibat tidak mampu menjaga kelestarian alam,” ungkapnya.

Diketahui, banjir bandang menerjang Desa Gunggungan Kidul, Senin (16/1/22) sekitar pukul 15.00 WIB. Bencana ini mengakibatkan seorang petani meninggal dunia pasca terseret arus, 2 jembatan penghubung antar dusun putus, sebuah warung hancur dan 2 tiang listrik roboh.

Putusnya 2 tiang listrik dan 2 jembatan mengakibatkan kurang lebih 3.000 warga sekitar rumahnya tidak teraliri listrik. Selain itu, sekitar 1.500 warga terisolasi dengan dunia. (*)

 

Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran?

17 Juni 2025 - 22:17 WIB

Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

17 Juni 2025 - 18:29 WIB

Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah

17 Juni 2025 - 17:07 WIB

Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas

16 Juni 2025 - 14:39 WIB

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Renggut Nyawa Ketua PCNU Pamekasan Karena Sopir Tertidur Sesaat

14 Juni 2025 - 15:53 WIB

Innova Zenix Tabrak Truk di Tol Paspro, Ketua PCNU Pamekasan dan Istri Meninggal Dunia

14 Juni 2025 - 11:39 WIB

Jenazah Wanita Tewas Tanpa Busana di Grati Pasuruan Dimakamkan

11 Juni 2025 - 22:28 WIB

Identitas Wanita Tewas di Grati Terungkap, Keluarga Mengaku Sangat Terpukul

11 Juni 2025 - 17:16 WIB

Wanita Ditemukan Tewas Telanjang di Kamar Rumah Warga Grati, Penghuni Rumah Menghilang

10 Juni 2025 - 14:31 WIB

Trending di Peristiwa