Menu

Mode Gelap
Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

Pemerintahan · 26 Des 2021 20:27 WIB

Waspada Omicron, Gubernur Khofifah Bakal Tutup Suramadu dan Alun-alun di Jatim


					Waspada Omicron, Gubernur Khofifah Bakal Tutup Suramadu dan Alun-alun di Jatim Perbesar

Paiton,- Ancaman penyebaran dan penularan Covid-19 varian Omicron, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) waspada. Sejumlah langkah taktis pun disiapkan sebagai bentuk antisipasi.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyebut, untuk mengantisipasi penyebaran virus korona varian baru saat momentum tahun baru, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Forkopimda dan kepala daerah se-Jawa Timur.

Hasilnya, disepakati bahwa alun-alun di 38 kota dan kabupaten di Jawa Timur, akan ditutup pada malam pergantian tahun, tepatnya tanggal 31 Desember 2021, mulai pukul 20.00 WIB.

“Semua alun-alun di seluruh Jawa Timur akan ditutup dari pukul 20.00 (tanggal 31 Desember 2021) sampai jam 5.00 pagi (tanggal 1 Januari 2021). Supaya menghindari kerumunan di tanggal 31 Desember sampai jam 5 pagi,” kata Khofifah usai tandur mangrove di Pantai Bohay Paiton, Probolinggo, Minggu (26/12/21) pagi.

Tidak hanya alun-alun, penutupan dengan skema yang sama juga akan diberlakukan di jembatan Suramadu. “Untuk Suramadu, yang diberikan eksepsi (pengecualian) adalah yang berkaitan dengan logistik, bahan bakar dan emergency seperti ambulans, itu tidak ada pembatasan,” tandasnya.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini meminta, masyarakat mengurangi mobilitas selama libur panjang akhir tahun ini. Sebab biasanya, lonjakan kasus Covid-19 selalu muncul usai liburan.

“Setiap libur panjang, 14 hari berikutnya cenderung mengalami kenaikan secara signifikan. Bahkan kita pernah mengalami kenaikan secara eksponensial ketika ada varian delta,” ulas Khofifah.

Khofifah menambahkan, seluruh tempat wisata, rumah makan dan mal di Jawa Timur, wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi dengan kapasitas pengunjung maksimal 75 persen dari kapasitas normal.

“Seluruh titik-titik rekreasi tolong dipastikan semua menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Aplikasi PeduliLindungi wajib dipasang di titik-titik yang memungkinkan masyarakat berkumpul dan berkerumun,” pesan Ketua Umum Muslimat Nadhlatul Ulama (NU) ini. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

Trending di Pemerintahan