Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Ekonomi · 25 Des 2021 17:43 WIB

Sulit Cari Buruh Tanam, Pria di Pasuruan Ciptakan Mesin Tanam Padi


					Sulit Cari Buruh Tanam, Pria di Pasuruan Ciptakan Mesin Tanam Padi Perbesar

GONDANGWETAN, Sulitnya mencari buruh tanam padi, membawa Muhammad Zainul Alim (34) warga Dusun Wonosalam RT 04 RW 05, Desa Wonosari, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, bereksperimen membuat mesin tanam padi. Siap sangka, kreativitas coba-coba ini ternyata berbuah manis.

Mesin tanam padi mulai dibuat sekitar tiga tahun yang lalu. Namun karena masih banyak perbaikan dan penyempurnaan, mesin bisa digunakan baru setahun terakhir ini.

Untuk membuat mesin tanam padi, Zainul Alim harus merogoh kocek dalam-dalam. Sebab, ia harus melewati 20 percobaan hingga akhirnya mesin padi yang diciptakan sesuai harapan.

“Tapi Alhamdulillah sekarang saya sudah berhasil membuat mesin tanam padi ini. Dalam setahun ini sudah bisa menanam padi 15 hektar,” kata Zainul Alim kepada PANTURA7.com, (22/12/2021).

Sebelum membuat mesin tanam padi, pada tahun 2015, ia sudah membeli mesin penanam padi buatan pabrik. Langkah itu ditempuh untuk menyiasati sulitnya mencari tenaga buruh tanam.

Namun mesin yang dibelinya itu menurutnya tidak cocok digunakan di lahan wilayah Pasuruan, karena bobot mesin terlalu berat. Selain itu, jika ada kerusakan biaya perbaikannnya mahal.

Kemudian, pria yang dulu pernah membuat traktor menggunakan remot kontrol ini mempelajari cara kerja mesin tanam padi yang dibelinya itu. Akhirnya, ia membuat mesin tanam padi sendiri yang beratnya lebih ringan sehingga bisa gunakan untuk semua medan.

“Mesin saya pakai mesin pemangkas rumput, dan bahan lainnya seperti besinya sangat ringan, sehingga bisa buat disegala medan, pengunungan juga bisa, karena berat mesin buatan saya ini hanya 30 kg, diangkat dua orang bisa. Sedangkan mesin pabrikan beratnya 300 kg, diangkat 5 orang tidak kuat,” katanya.

Tujuan membuat mesin tanam padi, dijelaskan Zainul Alim, untuk memberikan solusi bagi petani karena minimnya buruh tani. Selain itu, agar petani bisa tanam serentak, menimalisir penyakit dan menekan biaya. Sebagaimana diketahui, serangan penyakit pada padi, kerap membuat masa tanam padi tidak serentak.

“Saya sempat keliling ke daerah lain di luar Pasuruan, di sana tidak ada penyakit pada padi. Ternyata para petani di sana menanamnya secara berbarengan sehingga minim penyakit. Dengan alat ini saya kepingin kedepan petani di Pasuruan bisa menanam serentak,” jelasnya.

Rencananya, mesin tanam padi itu tidak hanya untuk kepentingan pribadi melainkan juga untuk komersil. Tentu harganya tidak semahal buatan pabrik yang mencapai Rp 60 juta. Mesin tanam padi karya Zainul Alim hanya dibanderol ini Rp 20 juta per unit.

Nanti, setiap pembeli akan diberi pelatihan membuat persemaian atau pembibitan padi modern tanpa cangkul dan sebagainya. Bibit nantinya bisa langsung digulung, sehingga lebih praktis dan mudah. Setelah itu, pembeli akan dibekali pelatihan cara menggunakan mesin tanam padi.

“Sekarang ini saya sudah membuat 10 mesin. Sebenarnya sudah banyak pesanan tapi setelah launching akan saya kirim, Insya-Allah tahun depan saya launching,” janjinya.

Karya Zainul Alim, ternyata juga diakui kapasitasnya oleh sejumlah kalangan. Terbukti, mesin tanam padi karyanya jadi juara dalam Festival Inovasi Tekhnologi Pertanian yang digelar Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, beberapa waktu lalu. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 325 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Uansut, Seni Menyesap Kopi yang Terlupakan

13 Juli 2025 - 13:38 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Piwadalan di Pura Senduro Lumajang Jadi Simpul Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

11 Juli 2025 - 14:20 WIB

Serangan Wereng Meluas, 11 Kecamatan di Lumajang Terancam Gagal Panen

10 Juli 2025 - 09:39 WIB

Stok Beras di Pasar Tanjung Jember Menipis, Pedagang Hanya Andalkan Stok Sisa

9 Juli 2025 - 20:29 WIB

Tak Mampu Tekan HPP, Penggilingan Padi di Pasuruan Pilih Hentikan Produksi

3 Juli 2025 - 18:55 WIB

Pasar Maron Probolinggo Siap Tingkatkan Daya Saing, Jual Produk Olahraga Jadi Daya Tarik Baru

3 Juli 2025 - 15:12 WIB

Petik Merah, Kopi Senduro Jadi Andalan Lumajang

3 Juli 2025 - 10:33 WIB

Trending di Ekonomi