Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Peristiwa · 5 Des 2021 11:21 WIB

Erupsi Gunung Semeru, 13 Warga Lumajang Meninggal Dunia dan Puluhan Alami Luka Bakar


					Erupsi Gunung Semeru, 13 Warga Lumajang Meninggal Dunia dan Puluhan Alami Luka Bakar Perbesar

LUMAJANG,- Penanganan terus diupayakan beberapa pihak terhadap erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Bahkan, hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus mencari warga yang dilaporkan hilang ataupun diperkirakan hilang.

Berdasarkan informasi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto, total sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Adapun yang baru teridentifikasi dua orang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo.

“Selain itu, 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah ditangani di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara. Sementara warga luka ditangani di beberapa fasilitas kesehatan,” kata Suharyanto, Minggu (5/12/2021).

Rinciannya, lanjut Suharyanto melalui rilis pers, 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal yang dua diantaranya terdapat dua orang ibu hamil.

“Tim gabungan juga berhasil melakukan evakuasi warga yang tadi malam dilaporkan oleh Wakil Bupati Lumajang yang terjebak di kantor pemilik tambang. Saat ini para warga telah ditempatkan di Pos Curah Kobokan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” tutur dia.

Sekedar informasi, Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Lumajang erupsi, Sabtu (4/12/2021) siang. Meletusnya gunung tertinggi di pulau Jawa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, bahkan saat ini, di media sosial masih menjadi perbincangan hangat.

Bahkan, insiden yang disebut sebagai kiamat kecil itu juga mengakibatkan jembatan gladak perak yang merupakan jembatan penghubung antara Kabupaten Lumajang dan Malang putus total sehingga arus lalu lintas (Lalin) macet. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas

18 September 2025 - 18:34 WIB

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Trending di Peristiwa