Menu

Mode Gelap
Ditemani Bupati Gus Haris, Gubernur Khofifah Tanam Mangrove di Pantai Bahak Longsor 50 Meter di Senduro Lumajang, Jalan Antar Desa Lumpuh Total Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Salurkan 237 Ribu Liter Air Bersih Banjir Langganan di Desa Senduro, Ketika Drainase Tak Lagi Mampu Menampung Derasnya Air Beras, Minyak, Gula hingga Telur Dijual Murah di Taman Kota Pasuruan Dua Orang Terluka Akibat Motor Menabrak Truk di Jalan Prigen-Pandaan

Ekonomi · 11 Okt 2021 17:09 WIB

Ratusan Petani Garam Diminta Terapkan Sistem Terpal


					Ratusan Petani Garam Diminta Terapkan Sistem Terpal Perbesar

PROBOLINGGO,- Menjelang musim hujan, Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo mengimbau petani garam untuk melakukan terpalisasi dalam proses pengkristalan garam.

Sebab dengan terpalisasi, petani garam tetap bisa melakukan produksi meski musim hujan tiba. Selama ini hujan menjadi kendala utama para petani garam saat berproduksi.

Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kabupaten Probolinggo, Hari Pursulistiono mengatakan, datangnya musim hujan tentu mengganggu proses produksi garam. Namun, dengan sistem terpalalisasi, produksi bisa tetap berlangsung.

“Ya meski hasilnya nantinya tidak akan maksimal. Kalau menggunaan terpal kan enak, ketika hampir hujan tinggal ditutup lahan tambak garamnya, jika kondisi cuaca cerah, langsung dibuka,” kata Hari, Senin (11/10/2021).

Dari sekitar 400 petani garam, lanjut Hari, hanya sebagian kecil petani garam yang menggunakan terpal. Mayoritas petani garam masih menggunakan metode produksi konvensional.

“Sekitar 30 persen yang menggunakan sistem terpal. Salah satunya diterapkan petani garam di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan. Jadi lebih mudah saja penangannya saja, kecuali bukan musim penghujan,” jelas Hari.

Sementara itu, salah satu petani garam di Desa Kalibuntu, Suparyono mengatakan, sudah bertahun-tahun menggunakan sistem terpal di sebagian lahan tambaknya. Hal ini sangat membantu proses produksi ketika musim hujan tiba.

“Kalau biasanya itu kan 12 hari sudah bisa panen, tapi kalau yang buka tutup terpal ini butuh waktu yang lebih lama. Setidaknya ada stok, ketika di musim hujan masuk pesanan, ya tinggal dikirim,” katanya. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Klaim Kondisi Sedang Tidak Baik, Gudang Garam Paiton tak Jamin Beli Tembakau

14 Agustus 2025 - 18:53 WIB

Cegah Penimbunan, Satgas Pangan Sidak Produsen dan Agen Beras di Pasuruan

14 Agustus 2025 - 17:48 WIB

Momentum Kemerdekaan, Okupansi Hotel di Bromo Naik hingga 70 Persen

12 Agustus 2025 - 18:57 WIB

Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf, BWI Probolinggo Masifkan Sosialisasi

12 Agustus 2025 - 18:02 WIB

Penjual Bendera Musiman Marak, Namun Omset Kini Turun

8 Agustus 2025 - 18:10 WIB

Ancaman TSNA Bayangi Petani Tembakau Lumajang Jelang Panen

7 Agustus 2025 - 12:05 WIB

Susu Kambing Senduro, dari Peternakan ke Gelas, Bisnis Sehat ala Anak Muda Lumajang

6 Agustus 2025 - 16:09 WIB

Trending di Ekonomi