Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Ekonomi · 11 Okt 2021 17:09 WIB

Ratusan Petani Garam Diminta Terapkan Sistem Terpal


					Ratusan Petani Garam Diminta Terapkan Sistem Terpal Perbesar

PROBOLINGGO,- Menjelang musim hujan, Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo mengimbau petani garam untuk melakukan terpalisasi dalam proses pengkristalan garam.

Sebab dengan terpalisasi, petani garam tetap bisa melakukan produksi meski musim hujan tiba. Selama ini hujan menjadi kendala utama para petani garam saat berproduksi.

Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kabupaten Probolinggo, Hari Pursulistiono mengatakan, datangnya musim hujan tentu mengganggu proses produksi garam. Namun, dengan sistem terpalalisasi, produksi bisa tetap berlangsung.

“Ya meski hasilnya nantinya tidak akan maksimal. Kalau menggunaan terpal kan enak, ketika hampir hujan tinggal ditutup lahan tambak garamnya, jika kondisi cuaca cerah, langsung dibuka,” kata Hari, Senin (11/10/2021).

Dari sekitar 400 petani garam, lanjut Hari, hanya sebagian kecil petani garam yang menggunakan terpal. Mayoritas petani garam masih menggunakan metode produksi konvensional.

“Sekitar 30 persen yang menggunakan sistem terpal. Salah satunya diterapkan petani garam di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan. Jadi lebih mudah saja penangannya saja, kecuali bukan musim penghujan,” jelas Hari.

Sementara itu, salah satu petani garam di Desa Kalibuntu, Suparyono mengatakan, sudah bertahun-tahun menggunakan sistem terpal di sebagian lahan tambaknya. Hal ini sangat membantu proses produksi ketika musim hujan tiba.

“Kalau biasanya itu kan 12 hari sudah bisa panen, tapi kalau yang buka tutup terpal ini butuh waktu yang lebih lama. Setidaknya ada stok, ketika di musim hujan masuk pesanan, ya tinggal dikirim,” katanya. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi