4 Pengedar Pil Koplo dan SS di Kalangan Pelajar Dibekuk

PAJARAKAN, – Terhitung sejak Rabu sampai Minggu ( 1-12/9/2021) sampai dengan tanggal 12 September 2021, Satuan Reserse dan Narkoba (Satreskoba) Polres Probolinggo membekuk empat tersangka yang terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkotika dan pengedar obat terlarang.

Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, Satreskoba berhasil menangkap dua pelaku kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu dan dua pengedar obat-obatan terlarang jenis dextrometrophan ataupun trhyxypenidly.

“Mereka diamankan dalam Operasi Tumpas Narkoba Semeru. Alhamdulillah berkat kerja keras pihak, dengan ditangkapnya pelaku bisa menyelamatkan masa depan generasi penerus bangsa,” kata Arsya, Selasa (21/9/2021).

Tak hanya para pengedarnya yang ditangkap. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti (BB). Di antaranya, sabu-sabu dengan berat total 3,23 gram serta ribuan obat-obatan terlarang berlogo G dari tangan pelaku.

“Total ada 1.456 butir obat keras jenis Dextrometrophan dan pil Trihexipendly (Trex) yang disita dari mereka serta beberapa barang bukti lainnya, seperti kertas klip, uang tunai hasil penjualan, alat bong dan yang lainnya ” ujar kapolres saat jumpa pers.

Akibat perbuatannya, lanjut kapolres, kedua pelaku penyalahgunaan narkotika dijerat pasal 114 dan 112 UU No.35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman minimal 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjara.

Sementara untuk pengedar pil, sambung mantan Kasatreskrim Polda Metro Jaya ini, dijerat pasal 197 UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara.

“Semoga dengan ini, ada efek jera dan merak tidak lagi mengedarkan barang terlarang itu. Dari keterangan para pelaku, sasaran peredarannya yang sering itu untuk remaja yang kebetulan para pelaku juga masih usia produktif,” katanya. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Baca Juga  Tingkat Kehamilan Tak Terpengaruh Pandemi

Baca Juga

Nyaru jadi Jaksa, Guru Honorer Diringkus Polisi

Pasuruan,- Kejahatan berkedok profesi kembali terjadi. Kali ini, seorang oknum guru honorer di Surabaya berpura-pura …