Terbangkan Pesawat Aeromodeling Hiburan Saat Pandemi

Probolinggo – Banyak cara untuk mengisi waktu pada saat pandemi Covid-19 seperti yang dilakukan oleh Komunitas Aeromodeling Probolinggo. Dengan pesawat yang rata-rata mereka rakit sendiri, dapat meningkatkan adrenalin dan juga menambah skill menerbangkan pesawat.

Memiliki anggota sekitar 30 orang, dan tersebar se-Probolinggo Raya, komunitas aeromodeling satu- satunya di Probolinggo itu cukup kreatif. Pasalnya, sebagian pesawat yang dimiliki anggota dibuat sendiri.

Dengan menggunakan styrofoam, pesawat yang meniru pesawat aslinya ini dibuat. Untuk pembuatannya sendiri tidak asal-asalan, melainkan dengan mengukur panjang pesawat, lebar sayap, serta tingkat aerodinamika juga patut diperhitungkan.

Selain itu, mesin dan baling-baling juga patut diperhitungkan. Jangan sampai mesin yang dipasang tidak dapat mengangkat badan pesawat. Dipilihnya styrofoam selain ringan, juga murah, serta dapat dibentuk menjadi berbagai jenis pesawat.

“Susah senang komunitas ini saat kumpul, atau pun terbang bersama. Karena dari situlah kami dapat sharing, maupun menambah ilmu baru tentang aeromodeling, meskipun pesawat yang dimiliki anggota rusak karena jatuh, ataupun tidak terbang,” ujar Ketua Komunitas Aeromodeling Probolinggo, Ibnu Abas Syaiful Rohman.

Untuk latihan bersama, biasanya rutin digelar hari Minggu. Lokasinya di Pantai Permata, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Namun jika ada waktu, hari biasa mereka juga sering menggelar terbang bersama. Namun yang jelas untuk menggelar terbang bersama harus dilakukan di lapangan atau lahan terbuka, untuk memantau pesawat yang diterbangkan.

Sejauh ini, kendala yang dihadapi yakni cuaca dan angin. Jika menerbangkan pesawat terlalu siang, maka baikp pesawat maupun pilot akan kesulitan. Dan jika kondisi angin terlalu kencang, untuk menerbangkannya tidak dapat maksimal.

Untuk biaya pembuatan dengan menggunakan styreofom berkisar antara Rp1-1,5 juta, sudah termasuk mesin, hingga remote. Sedangkan jika beli, harga sebuah pesawat pada kisaran Rp5-8 juta.

Baca Juga  Komunitas 'Ndonesa' Krejengan, Hidupkan Permainan Tradisional yang Tergerus Gadget

“Sebelum pandemi, kami sering ikut ajang perlombaan baik tingkat regional maupun nasional. Tapi biasanya yang ikut anggota yang sudah profesional, dan sampai saat ini kami terus menambah anggota, agar komunitas ini lebih dikenal,” kata Ibnu Abas.

Sementara, salah satu pilot profesional, Agus Santoso mengatakan, meskipun sudah tidak bergabung lagi di komunitas ini, ia sering ikut terbang bersama saat komunitas ini berkumpul. Selain itu, ia juga kerap mengajari teknik menerbangkan pesawat aeormodeling kepada anggota pemula.

“Saat ini saya lebih fokus untuk mengajari anggota pemula, baik menerbangkan, ataupun mengajari untuk pembuatan pesawat aeromodeling. Sehingga anggota pemula imi ada semangat untuk bermain aeromodeling ini,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Baca Juga

Tiga Bulan Terakhir, 152 Muda-mudi Probolinggo Putuskan Nikah Dini

Probolinggo,- Pernikahan dini di Kabupaten Probolinggo masih terbilang tinggi. Terbukti, dalam tiga bulan terakhir, Pengadilan …