Menu

Mode Gelap
Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

Pemerintahan · 24 Agu 2021 17:09 WIB

Uji Coba PTM di Probolinggo Direncanakan September


					Uji Coba PTM di Probolinggo Direncanakan September Perbesar

KRAKSAAN,- Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo akan menggelar uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Uji coba PTM untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu direncanakan digelar September 2021 mendatang.

Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fathur Rosi mengatakan, hal itu sebatas rencana. Dispendik sedang memroses pembuatan nota dinas yang akan diusulkan kepada Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari.

“Rencananya uji coba PTM dilakukan bulan depan, insyaallah kalau nota dinasnya sudah diterima dan sudah dapat izin dari ibu bupati, ya akan kita laksanakan,” kata Fathur Rosi, Selasa (24/8/2021).

Untuk rencana uji coba, menurut Rosi, tetap seperti biasa saat PTM sebelumnya. Dimana PTM ini akan diuji coba di sekolah yang berada di kecamatan berzona hijau dan kuning. Sementara untuk zona orange apalagi zona merah tidak akan dilakukan PTM.

Karena dalam tahap uji coba, lanjut Rosi, maka nantinya setiap kecamatan hanya ada satu SD dan satu SMP yang akan melaksanakan PTM. Tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat seperti, harus disediakan alat pengukur suhu badan.

“Ya tetap kalau masalah prokes, seperti menyediakan tempat cuci tangan atau handsanitizer, dan kapasitas murid masing-masing kelas hanya 50 persen dan untuk 50 persennya lagi dilakukan daring,” ucap Rosi.

Kemudian, sambung Rosi, 50 persen siswa yang mengikuti daring itu, akan masuk pada keesokan harinya. “Meski pembelajaran hanya diperkenankan selama 3 jam saja, dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB,” ujarnya. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 73 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan