Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Pemerintahan · 13 Agu 2021 17:09 WIB

Orang Tua Meninggal Karena Covid-19, 130 Anak di Kota Pasuruan Jadi Yatim Piatu


					Orang Tua Meninggal Karena Covid-19, 130 Anak di Kota Pasuruan Jadi Yatim Piatu Perbesar

PASURUAN,- Sedikitnya 130 anak di Kota Pasuruan menjadi yatim piatu selama pandemi Covid-19 melanda. Mereka ditinggalkan orang tuanya yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Ratusan anak itu diketahui menjadi yatim dan piatu berdasarkan pendataan yang dilakukan Polres Pasuruan Kota. Selanjutnya, mereka diundang ke Mapolres Pasuruan Kota, Jumat (13/8/2021) siang, untuk menerima bantuan.

Ratusan anak malang itu datang bersama masing-masing pendamping, dengan ikat kepala merah putih dan membawa bendara merah putih. Atribut serba merah putih itu sebagai tanda mereka punya jiwa nasionalisme menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-76.

Di Gedung Wicaksana Laghawa Polres Pasuruan Kota, ratusan yatim piatu ini dihibur dengan pertunjukan sulap. Kemudian mereka juga mendapat trauma healing dari tim psikologi Polda Jatim dan Polres Pasuruan Kota.

Setelah itu, mereka mendapat bingkisan berupa makanan, minuman, sembako dan uang tunai. Bingkisan itu diharapkan dapat membantu kebutuhan hidup sehari-hari.

“Tujuan dari trauma healing adalah untuk menstimulan sensor motorik dan sensorik anak-anak, menumbuhkan semangat, harapan baru agar mental mereka membaik dan dapat melupakan kesedihan akibat di tinggal orang tuanya,” kata Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Arman.

Langkah yang tidak kalah penting, jelas Arman, adalah anak-anak yatim piatu ini menjadi anak asuh Polres Pasuruan Kota.

“Mereka terdaftar di Bag Sumda sebagai anak yang mendapat prioritas bila ada program beasiswa dan program lain dari Polri. Polri akan memudahkan mereka untuk kehidupan mereka ke depan,” jelas Arman.

Di antara anak-anak yatim piatu tersebut, hadir juga Siti Rahmaniah, yang hidup sebatang kara setelah ibunya meninggal dunia karena Covid-19. Sementara ayahnya, terbaring sakit di RSUD Grati karena Covid-19.

Saat diberi kesempatan menyampaikan isi hatinya, gadis berusia 15 tahun asal Grati, Kabupaten Pasuruan ini, sambil menitikan air mata mengucap terima kasih kepada Kapolres Pasuruan Kota dan jajarannya, yang telah memperhatikan nasib anak yatim piatu.

“Mudah-mudahan bapak-bapak polisi diberi kesehatan dan selalu dapat mengayomi masyarakat,” harapnya. (*) 

 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen

16 Juni 2025 - 15:37 WIB

Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru

16 Juni 2025 - 14:23 WIB

Kolaborasi Warga – Pemerintah di Candipuro, Perbaiki Tiga Jalan Desa

15 Juni 2025 - 16:44 WIB

Dari Rp1 Juta ke Rp92 Juta, Pengelolaan Tumpak Sewu Baru Beres Setelah Bupati Lumajang Turun Tangan

15 Juni 2025 - 10:58 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu 2025: Sinergi Budaya dan Ekonomi Kreatif Lumajang Siap Mengguncang Dunia

14 Juni 2025 - 19:27 WIB

Bupati Lumajang Siap Bertemu Investor di Jakarta untuk Bahas Pariwisata Kelas Dunia

13 Juni 2025 - 13:24 WIB

Lumajang Belum Punya Perda Tata Kelola dan Destinasi Wisata

13 Juni 2025 - 10:26 WIB

Pemkab Lumajang Tata Ulang Distribusi Pupuk lewat Pembentukan Koperasi Merah Putih

13 Juni 2025 - 09:40 WIB

Mimpi Bersama Wujudkan Sekolah Gratis di Lumajang, Tunggu Juknis dari Pemerintah Pusat

13 Juni 2025 - 09:00 WIB

Trending di Pemerintahan