Menu

Mode Gelap
Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak

Pemerintahan · 14 Jul 2021 16:55 WIB

7 Jalan di Kraksaan Ditutup, Abang Becak dan Pedagang Meradang


					7 Jalan di Kraksaan Ditutup, Abang Becak dan Pedagang Meradang Perbesar

KRAKSAAN, Dinilai mobilitas masyarakat masih tinggi selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat langsung disikapi Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo. Caranya dengan menutup tujuh jalan protokol di Kecamatan Kraksaan.

Ketujuh ruas jalan itu di antaranya, Jalan Djuanda, Kelurahan Patokan, lalu Jalan dr. Mohamad Saleh, jalan menuju Taman Sumberlele (SL) Park. Sementara lima jalan lainnya sudah ditutup sebelumnya, salah satunya jalan di Alun-alun Kota Kraksaan, dan pertigaan Gedung Sasana Krida.

Plt Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo, Tatok Krismarhento mengatakan, alasan penutupan ini karena mobilitas masyarakat saat PPKM Darurat dinilai masih tinggi. Salah satunya, banyak djumpai warga keluar rumah tanpa ada keperluan yang jelas.

“Jika ada keperluan pergi ke warung, silakan tidak ada larangan tapi aturannya tetap harus dibungkus. Sehingga alternatif mencegah mobilitas warga dengan menutup sementara jalan-jalan tertentu,” kata Totok, Rabu (14/7/2021).

Penutupan jalan ini, tentunya banyak keluhan dari warga, terlebih warga yang memang sumber penghasilannya dari sekitar jalan tersebut. Salah satunya dikeluhkan oleh Murtadho, penjual kopi di timur Alun-alun Kota Kraksaan yang saat ini terpaksa harus tutup.

“Sebelum berpikir untuk menutup jalan, seharusnya dikaji dulu lah, pikirkan kami yang saat ini penghasilan dari penjualan saja tidak seberapa ditambah lagi menutup jalan yang terpaksa harus tutup toko juga. Mau cari di mana lagi uang,” keluhnya.

Hal senada juga disampaikan Zaenal, tukang becak yang mangkal di pertigaan Jalan Djuanda tidak bisa menutupi kekecewaannya. Menurutnya, sejak PPKM ini saja, tiap harinya ia hanya mampu memuat satu orang, dengan ongkos Rp5 ribu rupiah setiap harinya.

“Kalau sudah ditutup, bagaimana akan mendapatkan penumpang. Sedangkan pekerjaan satu-satunya adalah tukang becak, mau makan apa nanti saya ini. Tidak usah ditutup diberlakukan ini saja (PPKM Darurat) sudah jarang dapat penumpang kok malah makin ditutup,” curhatnya. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Trending di Pemerintahan