Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Pemerintahan · 12 Jun 2021 16:57 WIB

Lanskap Pemain Lokal dan Global Berubah, Berimbas ke Layanan Pemerintah


					Lanskap Pemain Lokal dan Global Berubah, Berimbas ke Layanan Pemerintah Perbesar

Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur Arief Rahman membuka Seminar Nasional Smart City Creative Government Membangun Ekosistem Digital, Cettar Demi Pembangunan Jawa Timur, Sabtu (12/6/2021).

Arief mengatakan, tema ini diambil melihat situasi perkembangan ekosistem digital yang mengarah pada aspek low touch, low mobility, less crowded, dan aspek higienis maupun aspek kesehatan karena pandemi Covid-19.

Dia melihat pergeseran digital bakal berimbas pada tuntutan pelayanan publik. Sementara masyarakat berharap agar pemerintah adaptif merespon perubahan.

“Ini akan membuat lanskap bisnis para pemain lokal maupun global sangat berubah juga berpengaruh pada goverment dalam konteks layanan publik,” kata Arief.

Namun kabar baiknya adalah presentase ekonomi digital terus menanjak mencapai 23% per tahun. Pada 2020 lalu customer baru pengguna layanan platform online meningkat sekitar 51%. Traffic lonjakan juga menyentuh tingkat kunjungan di website media online, kendati secara pendapatan, Arief mengaku belum mengalami peningkatan.

“Tapi minimal traffic media online meningkat. Masyarakat ingin mengonsumsi, mencari berita apapun tentang Covid, dampaknya, vaksin dan segala macam. Itu tumbuh luar biasa,” tandasnya.

Pergesaran luar biasa menuju go digital ini membuat AMSI Jatim mengambil tema smart city dan smart goverment. Karena sebenarnya publik ingin merasakan kehadiran goverment dalam setiap sisi kehidupan mereka.

“Bagaimanapun publik masih tergantung dengan government juga kepada para sektor swasta pun masih tergantung,” ujarnya

Arief berharap seminar nasional kali ini bisa memberikan manfaat, salah satunya mendorong pemerintah dalam upaya digitalisasi percepatan pelayanan publik di Jawa Timur.

“Seperti disampaikan Gubernur Khofifah disingkat Cettar. Sebenarnya untuk Cepat Efektif Tanggap Transparan Akutanbel dan Responsif tentu yang paling bisa mendorong adalah data dan digitalisasi,” ucapnya.(*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat

14 Juli 2025 - 15:36 WIB

Tidak Ada yang Dirumahkan, Bupati Lumajang Tegaskan Komitmen untuk Honorer R4

14 Juli 2025 - 09:03 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Bupati Ikuti Fatwa MUI Soal Sound Horeg: Tidak Dilarang, Tapi Harus Dikendalikan

13 Juli 2025 - 15:30 WIB

Rp7 Miliar Digelontorkan, Ini Rincian Penataan Kawasan Kumuh Senduro

13 Juli 2025 - 14:12 WIB

Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Kapolres Probolinggo, AKBP M. Wahyudin Latif Resmi Gantikan AKBP Wisnu Wardana

11 Juli 2025 - 23:12 WIB

Antisipasi Kecelakaan Tambang, Pemkab Lumajang Siapkan BPJS Ketenagakerjaan untuk Ribuan Pekerja

11 Juli 2025 - 18:37 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Ketua DPRD: BUMD BPR Lumajang Harus Jadi Pilar Pembangunan Ekonomi Rakyat

8 Juli 2025 - 14:54 WIB

Trending di Pemerintahan