Keluhan APTI Tersampaikan, DPRD Segera Kumpulkan Petani-Gudang

PROBOLINGGO,- Masuknya musim tanam tembakau membuat Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo menyayangkan tidak adanya kejelasan terkait harga bahan rokok tersebut.

“Seharusnya kan dua bulan sebelum musim tanam semuanya harus jelas, baik harga ataupun kebutuhan gudang tembakau di Kabupaten Probolinggo. Ini sangat penting supaya nanti bisa diperkirakan oleh para petani,” kata Ketua APTI Kabupaten Probolinggo, Mudzakkir, Minggu (6/6/2021).

Dampaknya, lanjut Mudzakkir, jika masih belu jelas perihal harga dan sebagainya, maka sudah pasti petani berada di ambang kebingungan antara menanam tembakau atau tidaknya. Karena para petani tidak ingin rugi terlalu banyak.

“Kami harap hal ini segera disikapi, terutama masalah harganya. Kan memang sudah tahu siapapun tidak ingin rugi, termasuk kami,” ungkap pria asal Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo ini.

Menanggapi hal ini, Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Probolinggo, Sugito mengatakan, sejatinya pihaknya sudah membahas perihal musim tanam tembakau dengan Dinas Pertanian. Akan tetapi belum sampai ke pembahasan harga.

“Kalau untuk pembahasan harga atau kebutuhan gudang, rencananya akan digelar pekan depan dan tentunya akan melibatkan perwakilan petani, pihak gudang, dinas pertanian dan dewan,” ujar Sugito saat dikonfirmasi via selular.

Sejatinya, lanjut Sugito, pembahasan awal dengan dinas pertanian hanya sebatas lahan saja. Oleh karena itu, untuk pekan depan, pihaknya menilai mempertemukan beberapa pihak tertentu merupakan solusi terbaik jika membahas harga.

“Ya, tiga pihak itu akan kami kumpulkan yang nantinya kami juga hadir. Akan kami kabari terkait kapan pertemuan itu,” tutup Sugito.(*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Baca Juga  Bazar Takjil Alun2 Kraksaan Penuh Desak, Warga Luar Kota pun Antusias

Baca Juga

Harga Beras dan Gabah Jomplang Banget! Petani Lumajang Salahkan Beras Impor

Lumajang,- Harga beras premium di Kabupaten Lumajang kini mencapai Rp15.000 ribu per kilogram (kg). Ironisnya, …