Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Ekonomi · 17 Mei 2021 15:55 WIB

Pasca Lebaran, Harga Komoditas Dapur Turun-naik


					Pasca Lebaran, Harga Komoditas Dapur Turun-naik Perbesar

MAYANGAN,- Empat hari setelah lebaran, harga sejumlah komoditas bahan dapur di Pasar Baru Kota Probolinggo mengalami penurunan. Penurunan harga ini diduga terjadi karena stok yang sebelumnya terbatas, kini tersedia kembali.

Pantauan PANTURA7.com pada Senin (17/5/21), salah satu komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya adalah cabai besar. Saat ini harga jual cabai besar atau cabai keriting Rp 35 ribu per kilogram (Kg).

Padahal sebelumnya, harga cabai besar Rp 50/Kg. Lalu cabai rawit saat ini harganya Rp 35 ribu/Kg. Sebelumnya harga jenis cabai ini juga mencapai Rp 50/Kg. Sedangkan harga cabai rawit hijau, Rp 25/Kg, artinya turun hampir 50 persen dari harga lama Rp 40/Kg.

Komoditas lain yang mengalami penurunan harga adalah tomat yang kini Rp 5 ribu/Kg. Sebelumnya, harga tomat Rp6 ribu/Kg. Turunnya harga komoditas cabai dan tomat, menggembirakan para pelaku usaha kuliner dan tentunya ibu-ibu rumah tangga.

Disisi lain, ada juga komoditas dapur yang justru naik harga pasca lebaran. Diantaranya bawang putih yang kini mencapai Rp 24 ribu dari harga sebelumnya Rp 21 ribu/Kg. Kemudian merica kini Rp 90 ribu padahal sebelumnya Rp 60 ribu/Kg.

Sementara komoditas yang harganya tetap, meliputi bawang merah yang kini seharga Rp 25 ribu/Kg dan telur horn yang dijual oleh pedagang Pasar Baru seharga Rp 22 ribu/Kg.

“Meskipun harga sejumlah bahan dapur turun, namun harga di setiap pedagang tidak sama, ada selisih sedikit. Penurunan harga karena pasokan dari distributor banyak, tidak dibatas lagi seperti saat bulan puasa,” kata salah seorang pedagang Pasar Baru, Suliya.

Pedagang lain, Su’eb menuturkan, banyaknya komoditas yang mengalami penurunan harga, otomatis juga mempengaruhi penjualan. Meski begitu, ia tidak berani mengambil barang terlalu banyak khawatir sepi pembeli.

“Biasanya mendekati lebaran ketupat pembeli ramai, tapi sampai sekarang masih sepi ini. Untuk antisipasi pembeli dadakan, kita tetap menyediakan komodittas yang dibutuhkan warga,” ujar pedagang asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran ini. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Trending di Ekonomi