Menu

Mode Gelap
Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama Tidak Ada yang Dirumahkan, Bupati Lumajang Tegaskan Komitmen untuk Honorer R4 Ditinggal Pergi, Rumah Kepala Dusun di Lumajang Terbakar Habis

Hukum & Kriminal · 8 Apr 2021 21:09 WIB

Jelang Ramadhan, 8 PSK Bertarif Rp50 Ribu Dijaring Pol PP


					Jelang Ramadhan, 8 PSK Bertarif Rp50 Ribu Dijaring Pol PP Perbesar

KRAKSAAN,- Sebanyak 8 orang yang diduga Wanita Tuna Susila (WTS) atau Pekerja Seks Komersial (PSK) dijaring Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Kamis (8/4/2021) siang. Mereka terjaring razia yang digelar petugas di wilayah Kecamatan Leces dan Tegalsiwalan.

 

Para PSK yang terjaring razia Satpol PP, 4 diantaranya merupakan warga Kabupaten Probolinggo. Mereka adalah EE (34) warga Kecamatan Tiris, SI (28) asal Kecamatan Leces, EM (30) dari Kecamatan Gending dan HY (31) warga Kecamatan Tegalsiwalan.

 

 

Lalu, satu orang tercatat sebagai warga Kota Probolinggo, yakni IN (27). Tiga wanita lain, berasal dari luar daerah. Mereka adalah MA (36) dan AA (27), keduanya dari Kabupaten Lumajang, serta TK (37) asal Kabupaten Bondowoso.

 

Saat diinterogasi petugas Satpol PP, mereka mengaku memasang tarif hanya Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu sekali kencan. Tarif itu, belum termasuk biaya sewa kamar kepada germonya.

 

 

“Dari laporan masyarakat yang merasa resah kemudian kami tindaklanjuti dengan menyuruh anggota menyamar sebagai pelanggan. Setelah dipastikan ada aktivitas langsung kami ke lokasi,” kata Kasi Penyidikan dan Penindakan (Dikdak) Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Budi Utomo.

 

Dari hasil pendataan, lanjut Budi, para PSK yang terjaring razia bukan merupakan pemain lama. Sehingga, selain pembinaan Pol PP juga akan memanggil perwakilan masing-masing perangkat desa dari tempat asal para PSK.

 

“Tarif mereka sekitar Rp100 ribu sekali main, tapi itu juga biaya kamarnya, sewa kamarnya Rp 30 ribu. Kami juga tawarkan agar mereka ikut pelatihan usaha, tapi tergantung pribadinya mereka,” tutupnya. (*)

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Warga Wonorejo Bakar Motor Pencuri, Satu Pelaku Diamankan, Satu Kabur Bawa Uang

13 Juli 2025 - 15:43 WIB

Terlilit Utang Bank Plecit, Dua Sekawan Janda Curi Tas Berisi Rp20 Juta Milik Pedagang Pasar Baru

12 Juli 2025 - 07:38 WIB

Sebar Konten Bernarasi Negatif, PWI Probolinggo Raya Polisikan Tiktoker

11 Juli 2025 - 20:18 WIB

Ketagihan Karaoke, Sigit Nekad Gelapkan Motor hingga 6 TKP, Termasuk Milik Sahabatnya

11 Juli 2025 - 18:25 WIB

Lumajang Darurat Pencurian, Mobil Dinas hingga Motor Pegawai Kejaksaan Raib

11 Juli 2025 - 14:36 WIB

Curi Tas Berisi Uang Rp7 Juta di Pasar Ngopak, Pria Asal Kaltim Ditangkap Polisi

10 Juli 2025 - 14:57 WIB

Pelaku Kekerasan Seksual Anak di Lumajang Mengaku Kelaminnya Loyo

10 Juli 2025 - 08:58 WIB

Diduga Setubuhi Bocah 5 Tahun, Kakek di Lumajang Ditangkap Polisi

10 Juli 2025 - 08:27 WIB

Merasa Ditipu, Pasutri Adukan Luluk Nuril ke Polres Probolinggo

9 Juli 2025 - 20:03 WIB

Trending di Hukum & Kriminal