Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Gaya Hidup · 4 Apr 2021 22:04 WIB

Karpet Mulai Dicuci di Umbulan, Pertanda Ramadhan Segera Tiba


					Karpet Mulai Dicuci di Umbulan, Pertanda Ramadhan Segera Tiba Perbesar

WINONGAN,- Sumber mata air Umbulan di Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, sejak 3 hari terakhir lebih ramai dibandingkan biasanya. Banyak warga berdatangan ke mata air yang menyuplai Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) itu.

Ya, menjelang Bulan Ramadhan, banyak warga di sejumlah wilayah di Pasuruan, ramai-ramai ke mata air Umbulan. Mereka mencuci karpet, sajadah dan tikar atau alas lantai lainnya ke mata air itu.

Salah seorang pengunjung, Makhrus Ali mengatakan, kedatangannya ke sumber mata air Umbulan bukan hendak berpiknik atau berwisata. Ia bersama rekannya datang untuk menjalankan tradisi mencuci semua keperluan ibadah jelang bulan puasa.

“Ini mencuci karpet musholla mas, nyuci karpet disini setiap tauhun menjelang bulan buasa atau menjelang hari raya, kami kesini sekedar mencuci karpet,” kata Makrus kepada PANTURA7.com, Minggu (04/04/2021).

Sementara itu, menurut pemilik warung kopi di sekitar sumber mata air Umbulan, Satimah menuturkan, sudah tiga hari ini sumber mata air Umbulan dipenuhi pengunjung yang akan mencuci karpet.

“Kemarin ada yang mencuci satu truk karpet mas,” katanya menjelaskan.

Menurut Satimah, tradisi mencuci karpet sudah berlangsung bertahun-tahun dan hanya terjadi setahun sekali. Bahkan, sambung Satimah, mereka yang datang mencuci karpet bukan hanya dari desa setempat saja.

“Bukan orang sini saja mas yang mencuci karpet, tapi dari luar daerah seperti Bangil, Grati, Lekok dan Kraton,” ujar Satimah (*)

 

Editor: Efendi Muhamad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Uansut, Seni Menyesap Kopi yang Terlupakan

13 Juli 2025 - 13:38 WIB

Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

2 Mei 2025 - 14:00 WIB

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Kreatif! Warga Ketapang Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas jadi Hiasan Bunga Estetik

28 September 2024 - 15:55 WIB

Trending di Gaya Hidup