Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Ekonomi · 12 Mar 2021 12:38 WIB

Harga Sapi Lokal dan Limousin Mulai Naik


					Harga Sapi Lokal dan Limousin Mulai Naik Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Sejak awal Maret lalu, harga sapi di sejumlah pasar sapi Kabupaten Probolinggo berangsur-angsur naik. Diprediksi kenaikan harga sapi itu akan terus berlangsung hingga bulan Ramadhan (April) mendatang.

Kenaikan harga itu terjadi pada seluruh jenis sapi. Namun, hanya sapi lokasi jenis Peranakan Ongole (PO) atau biasa disebut sapi Jawa dan Limousin yang paling menonjol. Sebab kedua jenis sapi itu paling populer dan diminati oleh warga Kabupaten Probolinggo. Baik untuk peliharaan atau kurban.

Harga sapi PO jantan berusia 2,5 tahun saat ini dibanderol sekitar Rp13 juta hingga Rp15 juta. Sedangkan untuk jenis sapi lokal betina berusia 2,5 tahun berada di kisaran harga Rp10 juta hingga Rp12 juta.

“Dari harga itu, sudah sejak bulan ini (Maret,red). Kalau sebelumnya, harga sapi lokal jantan itu Rp10 juta dan sapi betina dibanderol Rp8 juta. Namun, harga itu bisa berubah tergantung kondisi sapi itu sendiri,” kata Rozaqi, pedagang sapi asal Kecamatan Besuk, Jumat (12/3/2021).

Harga sapi Limousin juga naik. Menurut Zaqi, panggilan akrab Rozaqi, rata-rata kenaikan harga jenis limousin tidak jauh beda dengan sapi lokal. Hanya saja, harga dasar dari sapi limousin memang lebih mahal daripada sapi lokal.

“Kalo sapi lokal Rp15 juta, sapi limousin bisa seharga Rp20 juta atau bahkan lebih. Tergantung bagaimana kondisi, fisik, ukuran badannya dan yang terpenting kesehatan sapinya itu juga yang paling menentukan harganya,” ungkap Zaqi.

Naiknya harga sapi, kata Zaqi, memang biasa terjadi jika mendekati bulan Ramadhan. Rata-rata kenaikan itu akan bertahan sampai bulan Ramadhan bahkan bisa saja harganya lebih mahal lagi.

“Kan memang biasa, kalau hampir bulan puasa ya naik harganya. Apalagi penjualan kami selaku pedagang tidak maksimal sejak pandemi ini, prediksi saya harganya jauh lebih naik lagi saat masuk bulan puasa,” ujarnya. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi