Menu

Mode Gelap
Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir

Peristiwa · 11 Mar 2021 04:36 WIB

Takut Banjir Susulan, 74 Warga Bertahan di Posko Pengungsian


					Takut Banjir Susulan, 74 Warga Bertahan di Posko Pengungsian Perbesar

DRINGU-PANTURA7.com, Banjir yang menerjang wilayah Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Rabu (10/3/22), membuat puluhan warga mengungsi. Para pengungsi banjir enggan menempati rumahnya karena tidak bisa ditempati dan rawan diterjang banjir susulan.

Camat Dringu, Siti Mualima mengatakan, pengungsi banjir tersebar di 2 posko pengungsian sementara, yang dipetakan berdasarkan desa terdampak. Yakni di gedung SDN Kedungdalem 1 dan gedung SDN Dringu.

“Di SDN Kedungdalem 1 ada 19 warga, di SDN Dringu jumlah pengungsi ada 55 orang. Rata-rata mereka terdiri dari anak-anak dan perempuan. Sementara, para suami mereka kembali kerumah untuk bersih-bersih,” kata Mualima, Kamis (11/3/21).

Sebelumnya, sambung Camat, jumlah pengungsi lebih banyak daripada yang bertahan saat ini. “Tadi banyak yang dijemput keluarganya, jadi yang bertahan itu yang kita data,” paparnya.

Kebutuhan pengungsi selama di posko pengungsian, menurut Mualima, terjamin. Baik makanan, minuman maupun kebutuhan sandangnya. “Kebutuhan untuk pengungsi sampai saat ini masih aman,” tegas dia.

Salah satu pengungsi di gedung SDN Dringu, Dwi Susanti mengaku, ia sudah berada di posko pengungsian sejak banjir pertama, 28 Maret lalu. Ia enggan kembali ke rumahnya karena 2 anaknya masih balita.

“Saya berada di pengungsian ini sejak banjir pertama sampai saat ini. Namun saya dan keluarga sempat pulang, dan akhirnya kembali lagi. Takut banjir lagi, karena dua anak saya masih kecil-kecil,” beber wanita muda ini.

Pengungsi lain di SDN Kedungdalem 1, Rida Susanti menjelaskan, ia tidak punya pilihan lain selain tinggal sementara di posko pengungsian. Sebab rumahnya yang berada di bantaran Sungai Kedunggaleng sebagian sudah tergerus banjir.

“Saya tetap bertahan di pengungsian ini karena takut banjir susulan. Rumah saya riskan sekali kalilau ditempati, sudah tergerus banjir. Barang-barang di dalam rumah juga sudah banyak hilang dan rusai,” ratapnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat

2 Agustus 2025 - 10:33 WIB

Kecelakaan Maut di Tol Gempas, Satu Orang Tewas Seketika

1 Agustus 2025 - 08:28 WIB

Menderita TBC Menahun, Petani Pasuruan Diduga Akhiri Hidup dengan Pisau Dapur

31 Juli 2025 - 19:19 WIB

Longsor Disertai Pohon Tumbang Tutup Total Jalur Lumajang-Malang

31 Juli 2025 - 15:07 WIB

Gudang Nelayan di Mayangan Ludes Terbakar, Sempat Bikin Panik

30 Juli 2025 - 14:00 WIB

Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Tanpa Identitas dan Pakaian, Pria Ini Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang

28 Juli 2025 - 20:06 WIB

Warga Pilang Kota Probolinggo Ditemukan Tewas Setelah Berhari-hari Mengurung Diri di Kamar

28 Juli 2025 - 18:40 WIB

Ditinggal Sebentar Buat Nota, Toko Spon dan Rumah Warga Rejoso Ludes Dilalap Api

28 Juli 2025 - 16:28 WIB

Trending di Peristiwa