Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

Peristiwa · 11 Mar 2021 04:36 WIB

Takut Banjir Susulan, 74 Warga Bertahan di Posko Pengungsian


					Takut Banjir Susulan, 74 Warga Bertahan di Posko Pengungsian Perbesar

DRINGU-PANTURA7.com, Banjir yang menerjang wilayah Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Rabu (10/3/22), membuat puluhan warga mengungsi. Para pengungsi banjir enggan menempati rumahnya karena tidak bisa ditempati dan rawan diterjang banjir susulan.

Camat Dringu, Siti Mualima mengatakan, pengungsi banjir tersebar di 2 posko pengungsian sementara, yang dipetakan berdasarkan desa terdampak. Yakni di gedung SDN Kedungdalem 1 dan gedung SDN Dringu.

“Di SDN Kedungdalem 1 ada 19 warga, di SDN Dringu jumlah pengungsi ada 55 orang. Rata-rata mereka terdiri dari anak-anak dan perempuan. Sementara, para suami mereka kembali kerumah untuk bersih-bersih,” kata Mualima, Kamis (11/3/21).

Sebelumnya, sambung Camat, jumlah pengungsi lebih banyak daripada yang bertahan saat ini. “Tadi banyak yang dijemput keluarganya, jadi yang bertahan itu yang kita data,” paparnya.

Kebutuhan pengungsi selama di posko pengungsian, menurut Mualima, terjamin. Baik makanan, minuman maupun kebutuhan sandangnya. “Kebutuhan untuk pengungsi sampai saat ini masih aman,” tegas dia.

Salah satu pengungsi di gedung SDN Dringu, Dwi Susanti mengaku, ia sudah berada di posko pengungsian sejak banjir pertama, 28 Maret lalu. Ia enggan kembali ke rumahnya karena 2 anaknya masih balita.

“Saya berada di pengungsian ini sejak banjir pertama sampai saat ini. Namun saya dan keluarga sempat pulang, dan akhirnya kembali lagi. Takut banjir lagi, karena dua anak saya masih kecil-kecil,” beber wanita muda ini.

Pengungsi lain di SDN Kedungdalem 1, Rida Susanti menjelaskan, ia tidak punya pilihan lain selain tinggal sementara di posko pengungsian. Sebab rumahnya yang berada di bantaran Sungai Kedunggaleng sebagian sudah tergerus banjir.

“Saya tetap bertahan di pengungsian ini karena takut banjir susulan. Rumah saya riskan sekali kalilau ditempati, sudah tergerus banjir. Barang-barang di dalam rumah juga sudah banyak hilang dan rusai,” ratapnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Hindari Pemotor, Ambulans Bawa Jenazah di Jember Tabrak Pembatas Jalan hingga Terguling

22 April 2025 - 17:54 WIB

Trending di Peristiwa