Menu

Mode Gelap
Bandara Notohadinegoro Kembali beroperasi, Tiket Jember–Jakarta Hanya Rp1,3 Jutaan Momentun Kemerdekaan, 217 Tahanan Rutan Kraksaan Hirup Udara Bebas Perdana, Presiden Prabowo Pimpin Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Dari Angkut Rumput, Gelindingan Jadi Ajang Balap HUT RI ke-80 di Pasuruan Hadiah Kemerdekaan ke-80 RI, Warga Jember Kini Bisa Terbang Langsung ke Jakarta Kado Kemerdekaan bagi Warga Probolinggo, Jalan Krucil–Tambelang Kini Mulus

Pemerintahan · 25 Feb 2021 11:57 WIB

Bangkit Dari Pandemi, Pemkab Probolinggo Gandeng PWI


					Bangkit Dari Pandemi, Pemkab Probolinggo Gandeng PWI Perbesar

SUKAPURA-PANTURA7.com, Pandemi Covid-19 membawa dampak buruk pada mayoritas sektor kehidupan, khususnya sektor perekonomian daerah. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo berupaya menggenjot kelesuan sektor ekonomi melalui pariwisata.

Hal itu disampaikan Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari saat Gathering Jurnalis memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2021 di Bromo Rest, Desa Sariwani, Kecamatan Sukapura, Kamis (25/2/2021).

Kegiatan itu dihadiri narasumber Suko Widodo, dosen Fisip Universitas Airlangga Surabaya. Diskusi santai di ketinggian 1.076 meter di lereng Gunung Bromo itu diikuti puluhan wartawan di Probolinggo.

Menurut bupati perempuan pertama di Probolinggo itu, dengan memperkenalkan beberapa destinasi wisata baru di Kabupaten Probolinggo bersama pegiat pers, bukan hal mustahil sektor ekonomi kembali bangkit.

“Perlu diketahui juga, pandemi Covid-19 tidak hanya memberi dampak kepada perekonomian daerah saja. Akan tetapi, teman-teman wartawan di bawah naungan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) di Probolinggo juga ikut terdampak,” kata Tantriana.

Meski begitu, Bupati Tantriana, tak bisa menampik jika pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Sehingga geliat wisata di Kabupaten Probolinggo belum pulih seperti sediakala.

Merebaknya informasi hoaks, juga menjadi pekerjaan rumah bersama untuk diselesaikan, termasuk oleh kalangan pers. Tujuannya, agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan sehat.

“Kami harap insan pers di Kabupaten Probolinggo turut membantu pemerintah untuk melawan informasi yang tidak diketahui kejelasan sumbernya, terlebih lagi informasi itu berkaitan dengan Covid-19,” harapnya.

Sementara itu, Ketua PWI Persiapan Perwakilan Probolinggo, HA. Suyuti mengatakan, ke depannya insan pers diharapkan tidak hanya pandai dalam memberitakan sebuah isu atau permasalahan yang ada di lapangan saja.

“Akan tetapi, wartawan baik dari media online, cetak dan televisi (TV) juga harus pandai memberikan solusi dalam beritanya. Jadi tidak hanya memberitakan permasalahan yang terjadi tanpa adanya solusi,” ujar Suyuti.

Pandemi Ubah Sejarah

Dalam kesempatan yang sama, Suko Widodo dalam diskusi bertema ‘Bangkit dari Pandemi: Pers sebagai Akselarator Perubahan’ menyebut, pers di tanah air juga sangat terpukul dengan pandemi Covid-19.

“Dulu, 76 tahun silam saat Jepang kalah perang setelah Nagasaki dan Horoshima dibom, Kaisar Hirohoto mendata dan mengajak guru-guru untuk membangkitkan Jepang,” ceritanya mencontohkan.

Suko Widodo kemudian menyinggung ungkapan Bupati Tantriana yang mengajak para wartawan berperan ikut membangkitkan masyarakat akibat pandemi Covid-19 saat ini.

Perubahan sosial yang tidak direncanakan akibat Covid-19, sambungnya, menyebabkan masyarakat tidak siap menghadapi. “Bahkan pada titik tertentu sering membawa masalah yang memicu kekacauan dalam masyarakat,” katanya.

Perubahan sosial, kata Suko Widodo, harus segera diantisipasi. Hal itu, menurut lelaki ramah itu, bukan urusan pemerintah saja. “Tetapi semua elemen masyarakat,” tegas dia.

Dikatakannya, tidak mudah bagi pemerintah untuk mendiseminasikan informasi dan pengetahuan kepada warga masyarat.

“Faktanya tidak sedikit masyarakat yang ngeyel alias kekeuh dengan cara pandangnya, yang berlawanan dengan kehendak pemerintah,” ulas Sukowi, sapaan akrabnya.

Karena itu negara, sambungnya, harus melibatkan insan pers dalam diseminasi informasi yang benar kepada warganya. Soalnya, informasi hoaks terutama terkait Covid-19, banyak bersiweran di masyarakat.

“Pers punya peran besar dalam membentuk opini publik, memiliki peran sentral dalam konteks penyebarluasan informasi,” pungkas Suko Widodo. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Angkat Sejarah, Abadikan Warisan, Singowiguno Jadi Nama Pendopo di Lumajang

17 Agustus 2025 - 09:34 WIB

Tanah Kosong Jadi Bangunan, Pemutakhiran Data Pajak Bisa Buat Tagihan Meningkat

15 Agustus 2025 - 16:47 WIB

Pemkab Lumajang Anggarkan Rp13 Miliar untuk Pengadaan 30 Ambulans Desa Tahun 2025

15 Agustus 2025 - 12:59 WIB

Pemkot Probolinggo Usulkan 1883 Honorer Jadi PPPK Paruh Waktu, 6 Orang Dicoret

14 Agustus 2025 - 21:52 WIB

Pemkab Jember Kebut Verifikasi 3.526 Pegawai Honorer, Target Rampung Sebelum 18 Agustus

14 Agustus 2025 - 21:18 WIB

Keamanan Jadi Pondasi Sosial dan Ekonomi, Bupati Lumajang Imbau Aktifkan Siskamling

14 Agustus 2025 - 14:50 WIB

Tindaklanjuti Keluhan Warga, DPRD Lumajang Panggil Perusahaan dan Cek Perizinan

13 Agustus 2025 - 16:11 WIB

Sebanyak 46 PMI Bermasalah, Pemkab Lumajang Latih via Jalur Resmi

13 Agustus 2025 - 15:37 WIB

Lumajang Terapkan Retribusi TKA, Dorong Penguatan PAD dari Sektor Ketenagakerjaan

13 Agustus 2025 - 14:36 WIB

Trending di Pemerintahan