Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Wisata · 11 Feb 2021 14:57 WIB

Ada ‘Wulan Kapitu’, Bromo Tutup Sehari


					Ada ‘Wulan Kapitu’, Bromo Tutup Sehari Perbesar

SUKAPURA-PANTURA7.com, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) selaku pengelola wisata Gunung Bromo, akan menutup akses masuk menuju lautan pasir. Penutupan yang dikhususkan bagi pengguna kendaraan bermotor ini, berlaku sehari penuh.

Kepala Seksi Pengelolaan Wisata 1 TNBTS Sarmin mengatakan, penutupan akses kaldera Bromo aktif berlaku pada Jum’at (12/2/2021) mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 23.59 WIB. Penutupan berlaku di 4 pintu masuk sekaligus.

“Mulai nanti pukul 00.00 WIB hingga besok (Jum’at, red) pukul 23.59 WIB, wisatawan yang menggunakan kendaraan bermotor, baik kendaraan roda dua ataupun roda empat, dilarang masuk ke lautan pasir bromo,” terang Sarmin, Kamis (11/2/2021).

Penutupan pintu masuk bagi kendaraan bermotor, imbuhnya, bukan berarti wisata alam eksotik itu tak boleh dikunjungi. Apalagi saat ini berbarengan dengan libur Tahun Baru Imlek dan libur akhir pekan.

“Jadi wisatawan tetap bisa masuk dengan menggunakan transportasi lain, seperti menyewa kuda, naik sepeda angin atau berjalan kaki,” Sarmin menegaskan.

Kebijakan meliburkan alam Bromo dari kebisingan knalpot kendaraan bermotor, menurut Sarmin, karena bertepatan dengan wulan kapitu atau tradisi bulan ke tujuh. Momen ini selalu disakralkan oleh warga Suku Tengger Bromo.

“Kendaraan bermotor dilarang masuk ke kaldera karena bertepatan dengan tradisi wulan kapitu. Jadi selama wulan kapitu, biarkan alam bromo istirahat dan memulihkan diri,” tandas pria berkumis tipis ini.

Sterilisasi kaldera dari hiruk-pikuk kendaraan bermotor, diklaim Sarmin, berdasarkan kesepakatan bersama dari berbagai pihak. “Sudah ada koordinasi dengan tokoh adat masyarakat tengger, pelaku wisata dan pihak terkait lain,” ujarnya.

Sejauh ini, papar Sarmin, pihaknya masih tetap menerapkan peraturan ketat bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Gunung Bromo selama pandemi. Salah satunya, membatasi jumlah pengunjung hanya 30 persen dari jumlah normal.

“Selain itu, wisatawan yang datang wajib membawa surat keterangan hasil rapid antigen atau surat keterangan sehat, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” pungkas Sarmin. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Ritual Yadnya Kasada, Wisata Gunung Bromo Bakal Ditutup 4 Hari

28 Mei 2025 - 17:47 WIB

Kabar Baik Pendaki! Gunung Semeru Dibuka untuk Pendakian, Simak Aturan dan Persyaratan Terbarunya

18 Mei 2025 - 09:20 WIB

Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

13 Mei 2025 - 13:02 WIB

Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo

12 Mei 2025 - 20:06 WIB

Objek Wisata di Lumajang Kurang Prioritaskan Asuransi

6 Mei 2025 - 09:39 WIB

Pura Senduro Berharap Dukungan Pemerintah Lumajang Tingkatkan Wisata Budaya

27 April 2025 - 10:23 WIB

Mengenal Sumber Mata Air Gayam, Destinasi Wisata Baru yang Dikunjungi Wali Kota Probolinggo

24 April 2025 - 21:00 WIB

Dispar Lumajang Enggan Sebut Besaran Tiket Bagi Wisman

9 April 2025 - 13:31 WIB

Ribuan Wisatawan Datangi Tumpak Sewu hingga Puncak B29 di Lumajang

8 April 2025 - 11:59 WIB

Trending di Wisata