Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Ekonomi · 7 Jan 2021 10:31 WIB

Hujan Penyebab Harga Cabai Meroket


					Hujan Penyebab Harga Cabai Meroket Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Sejak sepekan ini, kenaikan harga sejumlah komoditas dapur melambung signifikan. Diduga, meroketnya harga kebutuhan dapur itu karena intensitas hujan tinggi sehingga banyak tanaman gagal panen.

Sejumlah komoditas dapur yang harganya melonjak di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo, diantaranya cabai rawit merah, cabai besar atau cabai keriting, kubis dan tomat.

Di Pasar Semampir Kraksaan, harga cabai rawit berada dikisaran Rp 60-70 per kilogram (Kg), padahal sepekan lalu masih kisaran Rp 50 ribu per kilogram. Sementara harga cabai keriting merah mencapai Rp. 50 ribu kilogram dari harga awal sekitar Rp 18 ribu per kilogram.

Sementara harga kubis berada di kisaran Rp 12 ribu per kilogram, atau naik 50 persen dari harga sebelumnya yang hanya Rp 5-6 ribu saja. Adapun harga tomat Rp 10 ribu per kilogram, juga naik 50 persen dari harga sebelumnya.

“Stok dari petani kurang. Selain itu juga terkendala hujan sehingga cabai, tomat dan yang lainnya banyak yang busuk. Kalau sudah tidak bagus otomatis pembeli sudah tidak minat,” kata Siti Aminah, pedagang di Pasar Semampir Kraksaan, Kamis (7/1/2021).

Dikonfirmasi terpisah, Muhammad Ridho, petani cabai asal Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo mengatakan, saat ini mayoritas petani masih was-was untuk menanam cabai mengingat cuaca masih kurang bersahabat.

“Mungkin kalau sudah jarang hujan, petani bisa lebih fokus menanam cabai. Kalau sekarang masih mikir-mikir karena kami juga tidak mau rugi, jika nekat menanam cabai harus siap-siap rugi,” ungkap Ridho. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Trending di Ekonomi