Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Ekonomi · 7 Jan 2021 10:31 WIB

Hujan Penyebab Harga Cabai Meroket


					Hujan Penyebab Harga Cabai Meroket Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Sejak sepekan ini, kenaikan harga sejumlah komoditas dapur melambung signifikan. Diduga, meroketnya harga kebutuhan dapur itu karena intensitas hujan tinggi sehingga banyak tanaman gagal panen.

Sejumlah komoditas dapur yang harganya melonjak di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo, diantaranya cabai rawit merah, cabai besar atau cabai keriting, kubis dan tomat.

Di Pasar Semampir Kraksaan, harga cabai rawit berada dikisaran Rp 60-70 per kilogram (Kg), padahal sepekan lalu masih kisaran Rp 50 ribu per kilogram. Sementara harga cabai keriting merah mencapai Rp. 50 ribu kilogram dari harga awal sekitar Rp 18 ribu per kilogram.

Sementara harga kubis berada di kisaran Rp 12 ribu per kilogram, atau naik 50 persen dari harga sebelumnya yang hanya Rp 5-6 ribu saja. Adapun harga tomat Rp 10 ribu per kilogram, juga naik 50 persen dari harga sebelumnya.

“Stok dari petani kurang. Selain itu juga terkendala hujan sehingga cabai, tomat dan yang lainnya banyak yang busuk. Kalau sudah tidak bagus otomatis pembeli sudah tidak minat,” kata Siti Aminah, pedagang di Pasar Semampir Kraksaan, Kamis (7/1/2021).

Dikonfirmasi terpisah, Muhammad Ridho, petani cabai asal Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo mengatakan, saat ini mayoritas petani masih was-was untuk menanam cabai mengingat cuaca masih kurang bersahabat.

“Mungkin kalau sudah jarang hujan, petani bisa lebih fokus menanam cabai. Kalau sekarang masih mikir-mikir karena kami juga tidak mau rugi, jika nekat menanam cabai harus siap-siap rugi,” ungkap Ridho. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Trending di Ekonomi