Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Ekonomi · 2 Jan 2021 16:22 WIB

Harga Kedelai Melambung, Produsen Tahu-tempe Linglung


					Harga Kedelai Melambung, Produsen Tahu-tempe Linglung Perbesar

KEJAYAN-PANTURA7.com, Sejak dua bulan terakhir, sejumlah produsen tahu dan tempe di Desa Pacarkeling, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, mengeluh. Pasalnya, harga bahan baku kedelai meroket.

Salah seorang produsen tempe, Fadilah, sejak harga kedelai naik, ia harus putar otak untuk menyiasati penjualannya dengan mengurangi ukuran tempe. 

Siasat itu, menurut Fadilah, terpaksa dilakukan karena opsi untuk menaikkan harga jual sulit. “Daya beli masyarakat rendah, apalagi dilanda wabah Covid-19,” katanya, Sabtu (02/01/2021).

Akibat kondisi ini, omset jualannya berkurang hingga 50 persen dari pendapatan sebelumnya. Dijelaskannya, saat ini harga kedelai mencapai Rp 95 ribu per kilogram.

“Biasanya sebelum harga kedelai naik, per hari saya mendapat keuntungan Rp 400 ribu. Saat ini, hanya mendapat keuntungan Rp 250 ribu saja,” keluh Fadilah.

Sementara itu, Khoirul Rizikin, yang merupakan produsen tahu, mengungkapkan keluhan serupa. Ia terpaksa mengurangi jumlah produksi tahu demi menghindari kerugian.

Sebelum harga kedelai melambung, dalam satu pekan ia mampu membeli 1 ton kedelai. Saat ini, ia hanya dapat membeli setengah ton saja.

“Biasanya harga tahu per kotak Rp 18 ribu, kini saya naikan menjadi Rp 20 ribu,” curhat Rizikin.

Para pelaku usaha rumahan yang mengandalkan bahan baku kedelai ini berharap, harga kedelai bisa kembali normal. Dengan begitu, daya jual tahu dan tempe kembali seperti sediakala. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT
 
 


Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi