Menu

Mode Gelap
Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

Ekonomi · 2 Jan 2021 16:22 WIB

Harga Kedelai Melambung, Produsen Tahu-tempe Linglung


					Harga Kedelai Melambung, Produsen Tahu-tempe Linglung Perbesar

KEJAYAN-PANTURA7.com, Sejak dua bulan terakhir, sejumlah produsen tahu dan tempe di Desa Pacarkeling, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, mengeluh. Pasalnya, harga bahan baku kedelai meroket.

Salah seorang produsen tempe, Fadilah, sejak harga kedelai naik, ia harus putar otak untuk menyiasati penjualannya dengan mengurangi ukuran tempe. 

Siasat itu, menurut Fadilah, terpaksa dilakukan karena opsi untuk menaikkan harga jual sulit. “Daya beli masyarakat rendah, apalagi dilanda wabah Covid-19,” katanya, Sabtu (02/01/2021).

Akibat kondisi ini, omset jualannya berkurang hingga 50 persen dari pendapatan sebelumnya. Dijelaskannya, saat ini harga kedelai mencapai Rp 95 ribu per kilogram.

“Biasanya sebelum harga kedelai naik, per hari saya mendapat keuntungan Rp 400 ribu. Saat ini, hanya mendapat keuntungan Rp 250 ribu saja,” keluh Fadilah.

Sementara itu, Khoirul Rizikin, yang merupakan produsen tahu, mengungkapkan keluhan serupa. Ia terpaksa mengurangi jumlah produksi tahu demi menghindari kerugian.

Sebelum harga kedelai melambung, dalam satu pekan ia mampu membeli 1 ton kedelai. Saat ini, ia hanya dapat membeli setengah ton saja.

“Biasanya harga tahu per kotak Rp 18 ribu, kini saya naikan menjadi Rp 20 ribu,” curhat Rizikin.

Para pelaku usaha rumahan yang mengandalkan bahan baku kedelai ini berharap, harga kedelai bisa kembali normal. Dengan begitu, daya jual tahu dan tempe kembali seperti sediakala. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT
 
 


Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Trending di Ekonomi