Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Ekonomi · 2 Jan 2021 16:22 WIB

Harga Kedelai Melambung, Produsen Tahu-tempe Linglung


					Harga Kedelai Melambung, Produsen Tahu-tempe Linglung Perbesar

KEJAYAN-PANTURA7.com, Sejak dua bulan terakhir, sejumlah produsen tahu dan tempe di Desa Pacarkeling, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, mengeluh. Pasalnya, harga bahan baku kedelai meroket.

Salah seorang produsen tempe, Fadilah, sejak harga kedelai naik, ia harus putar otak untuk menyiasati penjualannya dengan mengurangi ukuran tempe. 

Siasat itu, menurut Fadilah, terpaksa dilakukan karena opsi untuk menaikkan harga jual sulit. “Daya beli masyarakat rendah, apalagi dilanda wabah Covid-19,” katanya, Sabtu (02/01/2021).

Akibat kondisi ini, omset jualannya berkurang hingga 50 persen dari pendapatan sebelumnya. Dijelaskannya, saat ini harga kedelai mencapai Rp 95 ribu per kilogram.

“Biasanya sebelum harga kedelai naik, per hari saya mendapat keuntungan Rp 400 ribu. Saat ini, hanya mendapat keuntungan Rp 250 ribu saja,” keluh Fadilah.

Sementara itu, Khoirul Rizikin, yang merupakan produsen tahu, mengungkapkan keluhan serupa. Ia terpaksa mengurangi jumlah produksi tahu demi menghindari kerugian.

Sebelum harga kedelai melambung, dalam satu pekan ia mampu membeli 1 ton kedelai. Saat ini, ia hanya dapat membeli setengah ton saja.

“Biasanya harga tahu per kotak Rp 18 ribu, kini saya naikan menjadi Rp 20 ribu,” curhat Rizikin.

Para pelaku usaha rumahan yang mengandalkan bahan baku kedelai ini berharap, harga kedelai bisa kembali normal. Dengan begitu, daya jual tahu dan tempe kembali seperti sediakala. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT
 
 


Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Trending di Ekonomi