Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Sosial · 7 Nov 2020 15:32 WIB

Balita Idap Penyakit Langka, tak Mampu Berobat


					Balita Idap Penyakit Langka, tak Mampu Berobat Perbesar

PASURUAN-PANTURA7.com, Pada umumnya, anak yang sudah berumur 2 tahun sudah dapat melakukan beberapa hal seperti berdiri, bermain, juga berbicara dan mendengar sesuai perkembangan usianya.

Namun, hal itu berbeda dengan apa yang dialami oleh Anindya Aulia Sifa (2), putri dari Yaniar Putantri (34) warga Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Bugulkidul, Kota Pasuruan.

Sehari-hari, gadis kecil ini hanya bisa terbaring di tempat tidur. Bersama ibunya, ia tinggal di rumah sederhana, dengan makan sehari-hari yang juga amat sederhana.

Saat ditemui PANTURA7.com di rumahnya, Yaniar bercerita panjang lebar mengenai keadaan anak keduanya tersebut. Menurutnya, saat Aulia dilahirkan dan mulai tumbuh berkembang, ia termasuk anak normal seperti anak di usianya.

Meski dengan mata berkaca-kaca Yaniar terus melanjutkan ceritanya, “Dulu sudah bisa berbicara layaknya anak normal. Bahkan ia juga berguling-guling di kasur bersama mainannya,” kenang Yaniar.

Namun saat Aulia menapaki usia 15 – 24 bulan, kondisinya mulai tidak wajar. Bahkan beberapa bagian dalam tubuhnya, mulai tidak berfungsi secara normal.

Pada Desember 2019 lalu, yaitu saat kondisi sang anak mulai memprihatinkan, Yanuar yang saat itu masih bekerja di salah satu perusahaan simpan-pinjam di Kota Pasuruan, memberanikan diri untuk berhenti bekerja dan memilih merawat anaknya.

Lantaran sudak bekerja, akhirnya Yaniar hanya mengandalkan biaya hidup pada suaminya, Teguh Lesdianto (34) yang bekerja sebagai tukang sedot tinja.

Yaniar terus bercerita, bahwa penyakit yang dialami anak keduanya itu hampir sama dengan riwayat penyakit yang dialami anak pertamanya, Raisya Ramadhana Khoirunnisa (5) yang sudah meninggal akibat terdiagnosa kelumpuhan otak (Cerebral Palsy).

“Kakanya dulu mengalami penglihatan yang berangsur-angsur menurun. Kalau Aulia saat diperiksakan terdiagnosa terlambat pertumbuhannya juga bahasa kognitifnya,” Yaniar melanjutkan ceritanya dengan meneteskan air mata.

Ia, kala itu, disarankan oleh dokter untuk berobat ke Jakarta karena di Pasuruan uji laboratoriumnya sangat terbatas. Dengan pernyataan mengagetkan ditambah kondisi pandemi Covid-19 , sebingga Yaniar terus berusaha mencari solusi agar anaknya bisa sembuh dari penyakit langka yang diderita.

“Pengobatan tersebut harus ke luar negeri dengan biaya Rp.15 juta untuk pengiriman cek genetik. Nantinya dari Kota Pasuruan juga menfasilitasi. Saran dari dokter untuk menenggakan diagnosa,” tutup wanita yang tinggal di rumah sewa ini. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian

14 Juli 2025 - 21:19 WIB

Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang

14 Juli 2025 - 11:31 WIB

Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama

14 Juli 2025 - 11:11 WIB

Ada Festival Cerutu di Jember, Diwarnai Gerojokan Bansos bagi 40 Ribu Buruh Tani

13 Juli 2025 - 18:55 WIB

Bupati Ikuti Fatwa MUI Soal Sound Horeg: Tidak Dilarang, Tapi Harus Dikendalikan

13 Juli 2025 - 15:30 WIB

Menteri P2MI Kunjungi BLKLN Pasuruan, Tekankan Pentingnya Skill dan Prosedur Resmi

12 Juli 2025 - 08:22 WIB

Pemilik Warung GOR A. Yani Bongkar Bangunan Sendiri, Pindah ke Tenda

10 Juli 2025 - 20:37 WIB

Luruskan Pemberitaan, DPRD Kabupaten Pasuruan Bantah Rudi Hartono Dipanggil KPK

10 Juli 2025 - 14:38 WIB

MUI Jember Ungkap Sisi Buruk Sound Horeg: Volume Melebihi Batas, Warga Mengungsi

9 Juli 2025 - 14:27 WIB

Trending di Sosial